“Diharapkan kunjungan ini akan menjadi pembuka jalan bagi kerja sama bidang vaksin yang berkelanjutan,” ujarnya.
Mengenai bidang sosial-budaya, Menlu RI menyebut Indonesia dan Maroko memiliki kerja sama erat di bidang pendidikan, khususnya pemberian beasiswa secara dua arah agar pelajar dari dua negara dapat belajar di negara yang satunya.
“Maroko memberikan 30 beasiswa kepada pelajar Indonesia dan jumlah ini mungkin bertambah menjadi 50,” kata Bourita dalam keterangannya setelah pertemuan.
“Sebaliknya, Indonesia juga menawarkan banyak beasiswa kepada pelajar Maroko yang memungkinkan mereka belajar di universitas dan institusi di Indonesia.”
Keduanya kemudian membahas situasi di Gaza yang masih dibombardir Israel hingga saat ini.
Retno menilai Maroko memiliki peran penting dalam isu Palestina karena kepala negara Maroko, Raja Muhammad VI, merupakan ketua dari Komite Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk Al-Quds. Bourita selaku Menlu Maroko pun memegang keketuaan KTM Liga Arab.
“Indonesia juga meminta Maroko menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina,” imbuhnya. “Dan sejarah akan mencatat apa yang kita lakukan saat ini.” (*)
Sumber: tempo.co