iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Sebuah pesawat milik maskapai Japan Airlines atau JAL terbakar saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Jepang, pada Selasa, 2 Januari 2024. Nippon TV melaporkan bahwa insiden itu diduga terjadi karena pesawat bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang.

Dalam tayangan langsung Kantor Berita NHK menunjukkan api keluar dari pesawat jenis Airbus A350-900 yang dijadwalkan mendarat pada pukul 17.40 waktu setempat tersebut. Landasan pacu yang dilalui pesawat juga ikut terbakar.

Juru bicara Japan Airlines mengatakan, pesawat yang lepas landas dari Bandara Shin-Chitose di Hokkaido pada pukul 16.00 waktu setempat itu membawa lebih dari 300 penumpang. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 379 orang berhasil dievakuasi. Berikut, fakta-fakta pesawat Japan Airlines yang tabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang?

Fakta-Fakta Pesawat Japan Airlines yang Terbakar

Dilansir dari situs aircraft.airbus.com, pesawat Japan Airlines berjenis Airbus A350-900 memiliki panjang 66,8 meter, tinggi 17,05 meter, dan rentang sayap 64,75 meter. Pesawat seharga US$ 314,7 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun (kurs Rp15.489) itu dapat membawa 300-350 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas standar.

Airbus A350-900 diklaim dapat terbang secara efisien, mulai dari segmen jarak pendek hingga rute jarak sangat jauh tanpa henti mencapai 18.000 kilometer. Pesawat ini disebut dapat terbang lebih jauh dibandingkan pesawat komersial lain hingga 9.700 nm, dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) sebesar 280 ton dan terbang lebih dari 20 jam non-stop.

Menurut laporan NHK, pesawat Japan Airlines tersebut bertabrakan dengan sebuah pesawat milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard). Peristiwa itu tak terhindarkan usai pesawat Japan Airlines mendarat di landasan pacu Bandara Haneda.

Pejabat Penjaga Pantai Jepang mengatakan kepada NHK, pesawat yang bertabrakan dengan pesawat Japan Airlines adalah MA722 milik Bandara Haneda. Pesawat itu sedang meluncur di landasan untuk mengangkut material ke Prefektur Niigata yang dilanda gempa besar pada Senin, 1 Januari 2024.

Mereka juga menuturkan bahwa enam awak pesawat MA722 tersebut dievakuasi. Akan tetapi lima orang dipastikan tewas atau hanya satu orang awak pesawat jenis Bombardier Dash-8 yang berhasil selamat, yaitu sang kapten yang menderita luka serius.

Sementara itu, 379 penumpang pesawat Japan Airlines melarikan diri dari tiga pintu keluar darurat. Sebanyak 14 penumpang mengalami luka memar dan merasakan nyeri, sehingga dirawat di rumah sakit setempat.


Berita Terkait



add images