iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan pengeboman di Jalur Gaza. 100 hari berlalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum menunjukkan tanda akan menghentikan serangan tersebut. 

Dilansir dari tempo.com, tiga bulan lebih setalah gempuran Israel di Gaza, telah lebih dari 23.000 masyarakat Palestina diibunuh dan Gaza hancur lebur dengan 2,3 juta jumlah penduduknya kini terpaksa mengungsi.

Pada Sabtu (13/1) militer Israel mengumumkan telah melakukan pembunuhan ke banyak militan di daerah selatan Khan Younis dan juga di Jalur Gaza tengah. Sementara itu di kota Rafah, Israel telah melancarkan serangan udara ke sebuah rumah berisi dua keluarga dan membunnuh orang-orang di dalamnya, kata kementerian kesehatan Gaza.

Dikutip banyak korban yang masih terjebak di bawah puing-puing bangunan yang hancur pasca pengeboman Israel, sementara kru pertahanan dan ambulans tidak mampu untuk menjangkau mereka. Sebanyak 60.005 warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan terhadap Gaza dari Israel semenjak pecahnya serangan tersebut.

Dilansir dari majalah.tempo.co, pada Desember 2023, Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan bahwa setidaknya 100.000 pengungsi dari Palestina berdatangan ke Rafah dan membuat kondisi yang sudah mengerikan semakin buruk di daerah paling selatan Jalur Gaza tersebut.


Berita Terkait