iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychiatry Research, yang dirilis psypost.org, telah berbagi wawasan menarik tentang bagaimana TikTok dan aplikasi video pendek serupa berdampak pada kehidupan remaja

Studi yang membedakan antara non-pengguna, pengguna moderat, dan pengguna kecanduan platform ini mengungkapkan bahwa pengguna kecanduan cenderung menderita kondisi kesehatan mental, kinerja akademik, dan hubungan keluarga yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.

Penelitian tersebut berjudul "Penggunaan TikTok dan Faktor Psikososial di Kalangan Remaja: Perbandingan Non-Pengguna, Pengguna Sedang, dan Pengguna Adiktif"? yang ditulis oleh Miao Chao, Jing Lei, Ru He, Yunpeng Jiang, dan Haibo Yang di Universitas Normal Tianjin dan Pusat Inovasi Kolaboratif untuk Penilaian dan Promosi Kesehatan Mental, di Cina.

Penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi secara luas dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental, menyoroti kekhawatiran akan meningkatnya depresi, kecemasan, dan stres. Namun, dampak dari platform video pendek, yang ditandai dengan kontennya yang singkat namun menarik, masih kurang dipahami hingga saat ini.

Kesenjangan pengetahuan soal ini yang mendorong tim peneliti untuk menganalisis platform ini dengan membedakan antara pola penggunaan sedang dan adiktif dan kemudian menemukan hubungan pola tersebut dengan berbagai faktor psikososial. Motivasi di balik penelitian ini berasal dari kebutuhan mendesak untuk memahami implikasi penggunaan aplikasi video pendek di kalangan remaja, kelompok yang dikenal sangat rentan terhadap dampak buruk media sosial.

Dengan semakin populernya TikTok dan platform serupa di kalangan generasi muda, para peneliti ingin mengungkap apakah interaksi digital ini hanya berfungsi sebagai hiburan, atau memiliki konsekuensi yang lebih besar terhadap kesehatan mental, kehidupan akademis, dan hubungan kekeluargaan pengguna muda.

Untuk mengungkap dinamika rumit ini, penelitian ini mensurvei 1.346 remaja di tiga sekolah di Cina. Peneliti mengkategorikan mereka menjadi non-pengguna, pengguna moderat, dan pengguna kecanduan berdasarkan keterlibatan mereka dengan platform video pendek tersebut.


Berita Terkait



add images