iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Bayung Lencir Tempino (Baleno) Seksi 3 pada awal April 2024 sudah mencapai 72 Persen. Namun masih terdapat beberapa kendala pembebasan lahan yang harus dituntaskan pihak pemrakarsa.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanan dan Pengawasan Satker Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Provinsi Jambi Joko Santoso mengatakan, pekerjaan sudah sesuai progres triwulan II tahun 2024 yang direncanakan. Adapun total panjang jalan tol Seksi ini sepanjang 15,47 Kilometer. "Progres Baleno Seksi 3 sudah mencapai 72 Persen, dan sesuai target ini masih on the track," kata Joko.

Yang dikerjakan saat ini, terang Joko, seperti galian, timbunan, drainase, dan terdapat Pile Slab sepanjang 3,7 kilometer. "Kami juga mengerjakan timbunan dak tak bisa dipungkiri jika hujan terjadi kendala tak bisa dilakukan penambahan," akunya.

Meski demikian, Joko mengakui masih ada kendala yang mesti diselesaikan. Seperti salah satunya lahan yang belum bebas di interchange, kemudian juga di STA 141 dan 146 untuk pengalihan arus sungai dan drainase samping, serta di akses Simpang Sebidang (Exit Tol). 

"Total kurang 5 Hektare lahannya lagi yang dibebaskan, tapi tak menyeluruh di satu titik melainkan per spot di beberapa lokasi," akunya.

Adapun saat ini masih tahap sosialisasi dan masyarakat diberikan hak jawab untuk menerima nilai appraisal.

"Setelah menerima baru dilanjutkan tahap pembayaran ganti rugi," sebutnya.

Joko Santoso mengatakan, jalan bebas hambatan itu belum bisa beroperasi lantaran masih ada tahapan yang belum rampung.

Salah satunya, dari sisi konstruksi jalan karena terdapat dua struktur adgreet (timbunan) dan elevated yang belum sepenuhnya tersambung. Dan disana terdapat Pile Slab yang memiliki ketinggian berbeda, sehingga tidak bisa Fungsional karena bisa membahayakan pengguna jalan. "Karena kondisi elevasi belum begitu rata, jadi menjadi perhatian kami agar jalur Fungsional," ucap Joko.

"Jadi pertimbangan traffic dan pertimbangan keamanan pengguna jalan belum bisa jalan tol untuk Fungsional," tegasnya.

Pihaknya berharap jika tahap konstruksi sudah selesai bisa segera beroperasi, tetapi setelah melewati tahap uji fungsi dari Dirjen Bina Marga. 

"Nantinya dilakukan Uji Layak Fungsi (ULF) dulu kita targetkan kurang lebih satu bulan setelah selesainya konstruksi di bulan Juni. Lalu setelahnya akan keluar SK Menteri PUPR jalan tol beroperasi baru bisa digunakan mungkin selama 2 minggu beroperasional (terlebih dahulu), baru nanti ditetapkam tarif oleh Pak Menteri PUPR," akunya.

Ia menjelaskan untuk Seksi 2 di Sumatera Selatan dan Baleno Seksi 3 secara struktur sudah tersambung, yakni di sta 134 629 pertemuan antara keduanya. Namun untuk pekerjaan konstruksi di Baleno Seksi 3 belum rampung, yang hingga awal April 2024 baru 72 Persen.

Bahkan pada menjelang lebaran ini aktivitas pekerjaan dihentikan sesuai ketentuan libur dan cuti bersama lebaran Idul Fitri pemerintah pusat. 

Dikatakan Joko untuk libur pekerja sesuai SKB 3 Menteri tentang libur nasional maka dimulai pada 6 hingga 15 April.

"Pekerja konstruksi juga mengikuti aturan pemerintah, mulai off 6 hingga 5 April, sehingga 16 April sudah mulai bekerja kembali," ucap Joko.

Ia menerangkan tenaga kerja di proyek tol Jambi ini tenaga kerja lokal dan luar Jambi.

 "Jadi sebagian besar tenaga kerja mudik, namun pihak keamanan tetap melakukan patroli untuk menjaga keamanan konstruksi," akunya.

Ia menyebut pekerja akan banyak mudik bertahap pada Kamis lantaran pada Rapu masih perapian pekerjaan dan pembersihan alat di lokasi kerja. 

Dikatakan Joko dengan libur hari raya ini tak berpengaruh lantaran realisasi pekerjaan sudah tinggi mencapai 72 Persen. "Secara Deviasi masih on the track dan Harapannya triwulan II atau awal triwulan III sudah selesai konstruksinya," katanya. (aba)


Berita Terkait