JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mengatakan untuk mempercepat laju perekonomian Jambi perlu mulai dirancang pembangunan rel kereta api.
"Bicara percepatan Jambi ke depan tentu butuh terobosan pengadaan infrastruktur yang berdaya saing, salah satunya rel kereta api di Jambi, ini logis meski berat tapi harus mulai kita rancang di Jambi dilewati jaringan rel kereta api, " ungkap SAH di Jakarta, Sabtu (11/4) lalu.
Untuk jangka panjang, SAH mengatakan Jambi perlu menginisiasi pembangunan jalur kereta api untuk mengangkut Batu bara dan hasil pertanian Jambi. Ide besar membangun rel kereta api ini menurutnya pernah dibicarakannya dengan Presiden terpilih yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pada waktu itu SAH mengatakan jika Jambi memiliki jalur kereta api, bukan hanya masalah angkutan Batu bara yang terselesaikan, tetapi juga hasil bumi yang lain berupa sawit dan sayur mayur akan mudah mengalami value edit.
"Saya ceritakan sama Pak Prabowo, jika dari linggau jalur kereta api tembus ke Sarolangun, Batanghari hingga Sabak, masalah Batubara akan selesai, tak ada lagi kemacetan, lalu dari Solok Sumbar Rel Kereta api bisa disambung Ke Kerinci, lalu ke Bungo terus Tebo hingga Tungkal, hasil sayur mayur dari Kerinci bisa dibawa via kereta api ke Tungkal secara cepat, sore muat barang, tengah malam sampai Tungkal, pagi sudah bisa sampai singapura, tentu petani kita akan makmur dan sejahtera," ungkap Ketua HKTI Provinsi Jambi tersebut.
Selanjutnya untuk mewujudkan ini SAH mengatakan Pemerintah Daerah untuk lebih giat memancing investor swasta dalam pembangunan jaringan kereta api nasional.
Menurutnya, Pemerintah Daerah tidak bisa selamanya mengandalkan pembangunan jaringan kereta api di daerahnya yang dibiayai oleh APBN. Mengingat dana yang dimiliki Pemerintah Pusat sangat terbatas. Terlebih, dana APBN sudah diprioritaskan untuk program revitalisasi kereta api tahun ini.
"Dana yang dibutuhkan untuk keperluan ini sangat besar. Kalau hanya mengandalkan dana dari APBN, itu tidak mungkin karena itu perlu investor swasta," ungkapnya.
Daerah yang menurutnya memiliki potensi untuk mendatangkan investasi swasta disektor jaringan kereta api angkutan barang adalah yang memiliki potensi sumber daya besar. Seperti CPO, karet, batubara, dan lainnya. "Untuk memancing swasta, Pemerintah Daerah perlu melakukan pembangunan fisik infrastruktur meskipun terbatas," pungkasnya. (aiz)