iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

 

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pemerintah Provinsi Jambi tengah berupaya mengoptimalkan lahan tidur di Jambi menjadi area pertanian. Langkah Pemprov ini bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan di Jambi.

Hal ini disampaikan Gubernur Jambi Al Haris. "Tahun ini ada program dari Kementerian Pertanian, itu namanya optimasi lahan. Kita ingin lahan tidur akan dioptimalisasikan buat lahan pertanian agar bermanfaat," kata Haris.

Ia mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Jambi telah mendapatkan dana sekitar Rp 68 miliar dari Kementerian Pertanian untuk program optimasi lahan tidur itu. Nantinya dana itu sebagian besar akan disalurkan pula ke Kabupaten Bungo untuk dikerjakan oleh Kodim di sana buat optimalisasi lahan tidur supaya dimanfaatkan masyarakat.

"Kita di Jambi dapat sekitar Rp 68 miliar. Jadi katanya ada 30 hektare lahan tidur di Kabupaten Bungo 10 hektar sudah terbuka dan tinggal 20 hektare lagi yang belum, jadi untuk pembebasan lahan 20 hektare itu Saya alihkan dana itu ke Kabupaten Bungo biar Komandan Kodim Bungo yang kerjakannya," ucapnya.

Dalam mengoptimasi lahan tidur ini, Kementan dengan TNI AD sudah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Kerjasama ini sebagai bentuk kegiatan strategis pembangunan pertanian dalam menghadapi ancaman dampak El Nino.

Haris tak memungkiri kondisi pangan di Provinsi Jambi mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan karena ada alih fungsi lahan dari lahan sawah menjadi lahan kebun sawit sehingga luas lahan sawah menurun dan produksi padi juga menurun.

“Luasan sawah kita sudah menurun, ada beberapa tempat sudah alih fungsi lahan, sudah jadi lahan sawit dan sebagainya, maka panen kita juga turun,” kata Gubernur Al Haris.

Gubernur Al Haris juga mengatakan, Gerakan Tanam Padi Sawah merupakan salah satu bentuk aksi nyata Pemerintah Provinsi Jambi untuk menekan inflasi dan penguatan ketahanan pangan serta upaya mendukung percepatan antisipasi darurat pangan Indonesia. 

Gubernur Al Haris mengungkapkan, di Provinsi Jambi pada tahun 2024 telah ditetapkan sasaran tanam padi seluas 109.260 hektar. Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut telah dialokasikan kegiatan-kegiatan pengembangan tanaman pangan, baik melalui anggaran yang bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi Jambi. Upaya pencapaian sasaran pengembangan tanaman pangan di Provinsi Jambi dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu, peningkatan produktivitas melalui insentifikasi pertanian, optimalisasi dan perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan penguatan kelembagaan.

"Harapan kami mudahan petani kita tetap semangat menanam padi, mudah-mudahan apa yang kita buat hari ini, bantuan bibit dan alsintan dapat membantu hasil produksi meningkat,” kata Haris. 

Gubernur menambahkan pada pekan lalu pihaknya telah memberikan bantuan APBN kepada Kabupaten Bungo berupa bibit padi sebanyak 1.600 hektar dan jagung sebanyak 100 hektar. Selain itu berupa alat dan mesin pertanian yaitu 20 unit traktor roda dua dan 20 unit pompa air. 

Kemudian Pemprov juga menyerahkan bantuan Pemerintah Provinsi Jambi kepada Kelompok Tani Bougenville Desa Empelu Kecamatan Tanah Sepenggal dan Kelompok Tani Aur Kuning Desa Tanah Bekali Kecamatan Tanah Sepenggal berupa satu uni traktor roda dua singkal dan 2 unit hans sprayer. 

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi Ir. Rumusdar melaporkan, pada tahun 2024 sasaran luas tanam Provinsi Jambi yaitu seluas 109.260 hektar dan Total Produksi sebesar 371.877 ton, sementara itu sasaran luas tanam Kabupaten Bungo seluas 12.363 hektar dengan total produksi 32.078 ton. (aba)


Berita Terkait



add images