iklan

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN – Menjelang hari raya idul Adha 1445 Hijriyah atau 2024 Masehi, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Sarolangun melakukan pendataan ketersedian dan kebutuhan hewan qurban di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan data yang dirangkum awak media, pada idul adha 1445 Hijriyah/2024 Masehi ini ketersediaan hewan qurban secara keseluruhan di Kabupaten Sarolangun diantaranya Sapi sebanyak 530 ekor, Kerbau sebanyak 218, Kambing sebanyak 433 ekor dan domba sebanyak 52 ekor.

Sedangkan kebutuhan hewan qurban diantaranya sapi sebanyak 539 ekor, Kerbau sebanyak 240 ekor, kambing sebanyak 443 ekor dan domba sebanyak 34 ekor.

”Kita setiap tahun memonitor antara kebutuhan dan ketersediaan untuk qurban, jadi menurut perhitungan tahun 2023 kemarin dan pada tahun 2024 ini kurang lebih sekitar 509-an ekor, dan dari sekian banyak kebutuhan qurban baik sapi, kerbau ,kambing dan domba itu biasanya tercukupi di Kabupaten Sarolangun,” kata Kadisnakan Sarolangun Dulmuin.

Ketersediaan hewan qurban ini, lanjut Dulmuin ada di berbagai tempat, diantaranya ada di peternak hewan qurban yang di tengah masyarakat juga tersedia ini pedagang ternak yang ada di setiap kecamatan.

”Ketersediaan baik tempat di masyarakat, pedagang ternak qurban itu sudah tersedia,” ujarnya.

Tak hanya itu, Dulmuin menambahkan, untuk membantu pemeriksaan kesehatan hewan ternak, Disnakan Sarolangun akan menurunkan petugas dokter hewan serta tim teknis ke setiap kecamatan dalam memeriksa kesehatan hewan ternak sebelum dipotong pada hari raya idul adha mendatang.

”Kami sudah buatkan surat tugas kepada dokter hewan dan tenaga teknis itu mulai hari Rabu tanggal 12 Juni 2024, itu sudah mulai turun sampai nanti hari H idul adha. Yang dilihat dan diperiksa itu berupa kesehatan ternak yang mau di qurbankan, kemudian umur, dan tidak cacat. Kalau terjadi ada ternak yang cacat akan diberikan masukan kepada penyembelih hewan itu. Nanti setelah di potong, dokter hewan juga memeriksa isi dalam terutama hati dan paru untuk melihat ada kelainan atau tidak,” ujarnya.

Jika tidak ada gejala yang berarti pada hewan ternak itu, maka pihaknya akan menyatakan bahwa kondisi hewan ternak tersebut dalam keadaan sehat baik luar dan dalam, dan setelah diperiksa dokter hewan itu akan diberikan label sehat untuk siap di potong.

”Kita turunkan petugas itu, dua petugas setiap kecamatan, yang di kantor dokter hewan sebanyak 4 orang dan dibantu petugas di kecamatan. Kita menghimbau kalau mau motong qurban agar melapor ke dinas peternakan dan perikanan terutama ke dokter hewan agar sebelum di potong itu diperiksa kesehatannya,” pungkasnya.

(hnd)


Berita Terkait



add images