JAMBIUPDATE.CO,- Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Senin, 17 Juni 2024, menyerukan pada dunia internasional agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sebab langkah ini penting untuk mencapai perdamaian.
“Kerajaan memperbaharui seruan pada dunia internasional untuk mengakui kemerdekaan Palestina atas wilayah-wilayah perbatasannya dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Ini akan memungkinkan saudara-saudara kita di Palestina mendapatkan hak-hak mereka dan jalan menuju perdamaian yang komprehensif nan abadi,” kata Putra Mahkota seperti diwartakan kantor berita SPA.
Mohammad bin Salman menekankan pentingnya penerapan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya resolusi yang menyoroti agar segera dilakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Menurutnya, dunia internasional sudah mengambil semua langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melindungi warga Gaza.
Putra Mahkota pun menyerukan pada dunia internasional agar mengambil langkah-langkah yang bisa melindungi warga Gaza. Seruan itu disampaikan Putra Mahkota di Royal Court, Istana Mina, di mana dia dan Raja Salman menerima tamu tokoh-tokoh penting yang sedang menjalankan ibadah haji pada tahun ini.
Sebelumnya pada Mei 2024 Irlandia, Norwegia dan Spanyol secara resmi akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara demi "perdamaian di Timur Tengah". Pengakuan itu memicu peringatan dari Israel dan ancaman tidak hanya bagi negara-negara Eropa tetapi juga bagi warga Palestina yang tinggal di bawah pendudukan Israel di Tepi Barat dan mereka yang berada di Jalur Gaza.
Pengakuan Palestina sebagai sebuah negara sama dengan memberikan tekanan tambahan pada negara-negara Barat yang telah berkomitmen pada solusi dua negara untuk konflik Israel Palestina, namun tidak banyak melakukan sesuatu untuk memajukannya dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut organisasi-organisasi HAM di Palestina dan internasional, pengakuan ini sebenarnya tidak berdampak banyak dalam kehidupan warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur yang diduduki dan Gaza. Namun, ini sangat penting untuk mengamankan lebih banyak jalan untuk meminta pertanggungjawaban pihak berwenang Israel.
Simbolisme di balik langkah tersebut membantu meningkatkan posisi Palestina di mata internasional, sehingga memungkinkan lebih banyak tekanan yang diberikan kepada Israel untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Gaza, misalnya.
Secara global, 143 dari 193 negara anggota PBB mengakui negara Palestina. Tujuh anggota Uni Eropa telah mengakui Palestina: Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, Slovakia, Swedia, dan Siprus, yang mengumumkan pengakuan pada 1988, sebelum bergabung dengan Uni Eropa. (*)
Sumber: tempo.co