iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAI PENUH- Sudah tujuh bulan dosen dan staf administrasi sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh Kerinci belum terima gaji. “Iya, sudah 7 bulan dosen dan Tenaga Administrasi STIA Nusa belum digaji akibat kisruh dualisme dan Kampus,”ujar Sumber yang namanya tidak mau ditulis.

Bukan hanya gaji Dosen dan Tenaga Administrasi, Lanjut sumber, STIA Nusa memiliki dua ketua, Kampus 1 ketuanya Mat Romawi dan Kampus 2 STIA Nusa di Sekungkung Ketuanya Edwin. “Akibat idealis terlalu tinggi sehingga lupa hak dan kewajiban para Dosen dan Tenaga Administrasi yang menjadi korban, adanya 2 ketua akibat tidak ada satupun yang ingin mengalah dan mementingkan egonya,”tandas staf yang minta namanya dirahasiakan 

Disamping itu, Ketua STIA Nusa 2 , Edwin saat dikonfirmasi, hingga berita ini ditulis belum ada jawaban

Sedangkan Ketua STIA Nusa Kampus 1 Mat Romawi, saat dikonfirmasi terkait dualisme STIA Nusa, melalui via WhatsApp, Rabu (19/6/2024), “STIA dari Kementerian Pendidikan kebudayaan riset dan tehnologi RI dan LLDIKTI Wilayah X  Sumbar Riau Jambi Kepri mengakui bahwa STIA NUSA berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Tinggi Sakti Alam Kerinci (,YPTSA NYSA)”katanya.

Tentang Dosen dan Tenaga Administrasi STIA NUSA yang hampir 7 bulan belum terima gaji. ” Gaji dosen yg ngajar di kampus 1 sudah dibayar,” kata Mat Romawi.

Lebih lanjut kata Ketua STIA NUSA Sungai Penuh-Kerinci, Dosen yang tidak mau ikut dengan Peraturan yayasan tentu tidak bisa dibayar.

Dosen yang tidak mau ikut dengan Peraturan yayasan gajinya tidak bisa dibayar, Dan ada 4 dosen yang sudah diberhentikan oleh Yayasan, dan dokumen SK pemberhentiannya bisa kita minta pada yayasan,”ucap Mat Romawi.

“Adapun Dosen yang sudah diberhentikan oleh pihak yayasan Edwin Bustami, Dany Al Sunnah, Beni Setiawan, Eliyusnadi,”tutupnya.

Disamping itu, Mantan Ketua STIA NUSA Sungai Penuh-Kerinci Eliyusnadi, saat dikonfirmasi, menyampaikan, tentang kisruh internal STIA NUSA Sungai Penuh-Kerinci telah selesai sebenarnya, dan kami telah dipanggil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Jakarta.

Semua sudah dijelaskan disana. Bahkan mereka telah turun ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh melihat langsung ke kampus 2 STIA NUSA.

“Sudah selesai, teguran dan sanksi akan diterima STIA NUSA jika tidak melakukan perbaikan administrasi struktur. Ada dugaan unsur Yayasan milik keluarga akan terjadi STIA NUSA, bukan yayasan masyarakat lagi,”tutup Eliyusnadi. (hdp)


Berita Terkait