JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi, Zayadi menagih janji Pemkot Jambi untuk melakukan evaluasi manajemen RSUD Abdul Manap. Pasalnya, beberapa waktu lalu, rumah sakit milik daerah itu terjadi kekosongan obat hingga berbulan-bulan. Bahkan, memiliki utang sebesar Rp17,8 miliar.
"Rekomendasi kita, khususnya komisi IV saat itu memang manajemen itu harus dievaluasi. Karena RSUD Abdul Manap ini sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sehingga segala sesuatunya itu bisa diprediksi. Artinya memang dibutuhkan managerial yang propesional," kata Zayadi.
Politi PKS itu menambahkan, pasti ada kesalahan manajemen yang berakibat pada menumpuknya utang hingga Rp17,8 miliar. Dengan rincian hutang obat-obatan senilai Rp7 miliar dan jasa pelayanan sebesar Rp10,8 miliar.
"Kenapa timbul piutang-piutang itu. Padahal klaim-klaim dari BPJS itu lancar, tidak ada tunggakan. Kalaupun belum dibayar, pasti bakal dibayarkan. Artinya bisa diprediksi, kapan uang itu akan cair. Kalau sudah sampai akhir tahun tidak terbayarkan, alasan khas tidak cukup, jelas ada yang salah. Perlu dievaluasi," katanya.
Dia menambahkan, sebagai rumah sakit daerah, RSUD Abdul Manap menurutnya tidak sehat.
"Makanya kita dari Komisi IV meminta Pj Wali Kota cepat lakukan evaluasi. Bahkan sebagian rekan-rekan di komisi (fraksi) minta manajemennya diganti," ujarnya.
Kata Zayadi, sejauh ini belum ada koordinasi lanjutan pasca keluarnya rekomendasi dari Komisi IV tersebut.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, saat menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Jambi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 dalam Rapat Paripurna DPRD, Selasa (11/6) lalu menyebut, Pemerintah Kota Jambi akan meningkatkan layanan RSUD H. Abdul Manap.
Mengenai kekosongan obat di RSUD H. Abdul Manap, Sri mengaku sudah melakukan pelunasan utang-utang obat sebesar Rp4,59 Miliar, sehingga saat ini RSUD HAM telah dapat melakukan pemesanan kembali kepada penyedia. Namun demikian, dalam proses penyediaannya, tentu memerlukan waktu sesuai standar yang ditetapkan oleh penyedia.
Sementara pada saat wawancara, Sri Purwaningsih mengatakan jika dari beberapa fraksi yang membacakan pandangan umumnya tersebut ada beberapa masukan tentang RSUD Abdul Manap untuk memperbaiki sisi pelayanan dan manajemen.
"Ini bahan kajian yang harus secara cepat saya tindaklanjuti, karena urusan kesehatan adalah merupakan urusan wajib dasar yang harus dilaksanakan, dan harus diberikan untuk masyarakat kota Jambi. Kalau ada masalah dan persoalan tentu saya tidak akan tinggal diam atau mendiamkan. Dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan itu," katanya.
Saat ditanya apakah dirutnya akan diganti, Sri Purwaningsih mengatakan hal itu nantinya sesuai dari hasil koordinasi tersebut.
"Saya akan kumpulkan dulu teman-teman, apa persoalannya, apa penyakitnya, dan apa obatnya," pungkasnya. (hfz)