JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Jamaah Haji Kelompok Terbang (Kloter) BTH 22 Jambi yang awalnya dijadwalkan perdana tiba pukul 13.05 WIB di Bandara Jambi tertunda. Penyebabnya, ada pergeseran jadwal di Bandara Madinah.
Sehingga Jamaah tiba diperkirakan pada pukul 18.20 WIB, atau tertunda 5 jam dari jadwal awal. Namun, tetap tiba di hari yang sama yakni pada Selasa 16 Juli.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Penyelenggaran Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Zeifni Ishaq mengatakan jadwal terkini jamaah akan tiba di Bandara Sultan Thaha pada 18.20 WIB.
"Hal itu karena ada pergeseran jadwal dari Maskapai Saudi Airlines. Awalnya yang berangkat jam 8 pagi menjadi berangkat pada jam 10 malam dari Madinah," ucapnya saat dikonfirmasi Jambi Ekspres (15/7).
Oleh sebab itu, kedatangan di Bandara Batam yang awalnya pagi menjadi siang hari. "Sehingga tiba di Jambi pada pukul 18.20 WIB. Adapun penerbangan ke Batam memakai pesawat Saudi Airlines bukan Garuda," ucapnya.
Meski demikian, dari informasi yang didapatkan Zeifni, penundaan kedatangan ini hanya terjadi pada Kloter 22.
"Sepertinya hanya Kloter 22 ini yang tertunda, sementara Kloter lain masih tetap jadwalnya sejauh ini, melihat juga perkembangan nantinya," sebutnya.
Dijelaskan Zeifni, setelah jamaah Kloter 22 tiba di Bandara Jambi akan melanjutkan perjalanan ke Asrama Haji Jambi. Akan diadakan seremoni penerimaan jamaah.
"Nanti ada penerimaan jamaah, penyambutan dan setelah akan dibawa ke kabupaten/kota asalnya. Jadwalnya nanti seremonial dijadwalkan pak Gubernur Jambi yang datang," akunya.
Ditambahkan Kepala Tim (Katim) Informasi Haji Kemenag Provinsi Jambi Yan Apriadi menyatakan jamaah masuk asrama haji itu sekitar Magrib 18.20 WIB.
“Kenapa begitu karena jamaah diberangkatkan dari Saudinya malam ini (tadi malam,red) sampai di Batam pagi menghabiskan waktu 9 Jam,” katanya.
Sampai di Batam jamaah tidak langsung diterbangkan ke Jambi, namun akan mengikuti proses pensterilan terlebih dahulu selama 4 Jam.
“Setelah 4 jam sampai, terus jamaah disterilisasi dulu di Batam, nanti ada yang sakit dimasukan ke bagian BKK, untuk mendapatkan perawatan,” jelasnya.
Adapun Kloter 22 ini mencakup dua wilayah, yaitu Kabupaten Sarolangun dan Kota Jambi. Dalam kloter tersebut juga terdapat tiga jamaah dari kabupaten Tebo yang ikut karena berasal dari kota Jambi, sementara kloter Tebo sudah penuh. Jumlah keseluruhan kloter ini sebanyak 440-an orang.
Masih kata Yan, pada Kloter 22 ini salah satu dari 232 Jamaah haji asal Sarolangun harus tetap tinggal di tanah suci karena sedang menjalani perawatan medis.
Yan Apriadi, menjelaskan bahwa jamaah tersebut belum dapat dipulangkan karena kondisi kesehatannya yang memerlukan perhatian medis.
"Jamaah ini berangkat bersama suaminya, namun di Madinah suaminya meninggal dunia. Mereka sudah mengalami masalah kesehatan sejak awal, sempat membaik namun kemudian memburuk lagi," ungkap Yan.
Yan menambahkan bahwa meskipun tertahan di tanah suci, jamaah tersebut tetap mendapat pendampingan medis. Setelah kondisinya membaik dan fit untuk melakukan perjalanan panjang, Ia akan dimasukkan ke dalam kloter berikutnya untuk dipulangkan ke tanah air. (aba)