iklan Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jambi, Romi Hariyanto-Saniatul Lativa bersama Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi Cek Endra dalam sebuah acara beberapa waktu lalu
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jambi, Romi Hariyanto-Saniatul Lativa bersama Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi Cek Endra dalam sebuah acara beberapa waktu lalu

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Dukungan partai Golkar menjadi kunci pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024. Dengan tujuh kursi parlemen, dukungan Golkar akan menentukan langkah kandidat dalam perebutan BH 1 Provinsi Jambi. 

Terutama bagi pasangan Romi Hariyanto-Saniatul Lativa yang saat ini belum satupun mengantongi sokongan partai. Jika partai berlambang pohon beringin ini merapat, maka akan memperlebar peluang keduanya untuk menjadi penantang petahana. 

Namun bila dukungan Golkar menjadi milik pasangan petahana Al Haris-Abdulllah Sani, maka langkah Romi-Saniatul akan bergantung pada tiga partai sisa yakni NasDem, PDIP dan Gerindra. 

Keputusan Golkar ini juga akan memastikan skenario pertarungan di Pilgub Jambi. Head to head antara pasangan Haris-Sani menghadapi Romi-Saniatul atau Haris-Sani melawan kotak kosong.

Lantas kemana Golkar akan berlabuh? Jika melihat kans, Romi-Saniatul lebih berpeluang memboyong dukungan Golkar. Terlebih kehadiran Saniatul sebagai kader internal partai sekaligus anggota DPR RI dua periode. 

Dengan posisi itu, peluang Saniatul untuk bisa menyakinkan Ketua Umum Airlangga Hartarto tentu lebih leluasa. Ditambah lagi hasrat Golkar yang menghendaki agar kadernya sebanyak mungkin memenangkan Pilkada 2024.

Namun posisi Haris-Sani juga tidak bisa dianggap remeh, sebagai politisi ulung, Haris juga tidak ingin dukungan Golkar lepas begitu saja. Dibawah bendera Partai Amanat Nasional (PAN), Haris berhasrat menyatukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mempermudah langkahnya kembali terpilih sebagai Gubernur Jambi. 

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Golkar Provinsi Jambi, Joni Ismed memastikan bahwa partainya akan mengusung kader sendiri di Pilgub Jambi. "Intinya partai Golkar akan mengusung kader sendiri," katanya. 

Menurut Joni Ismed, partai Golkar menginginkan kemenangan dalam Pilkada serentak yang dihelat 27 November nanti. Kemenangan itu akan semakin lengkap bila Golkar mengusung kader dari internal partai. 

"Golkar ingin menang itu artinya mengusung kader sendiri. Tidak mungkin Golkar memberikan dukungannya pada bukan kader Golkar. Kader Golkar itu potensi semua," katanya. 

Namun bila memang kader sendiri dalam elektabilitas yang belum mampu mengimbangi kandidat lain, maka Golkar akan berkoalisi dengan yang berpotensi menang. "Kalaupun berkoalisi, itu harus kader Golkar," katanya. 

Lalu kapan rekomendasi dukungan Golkar dikeluarkan DPP? Anggota DPRD Kota Jambi ini mengaku bahwa partainya masih menunggu survei yang rampung akhir Juli ini. Setelah melihat survei itu, maka rekomendasi dukungan akan dikelaurkan pada Agustus awal. 

"Sekarang lagi menunggu survei, Agustus awal akan diumumkan dukungan untuk Pilkada 2024," pungkasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images