iklan Deteksi Dini HIV, Lapas Kelas IIA Jambi Skrining VCT Warga Binaan
Deteksi Dini HIV, Lapas Kelas IIA Jambi Skrining VCT Warga Binaan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Warga binaan Lapas Kelas II A Jambi,   jalani skrining VCT (Voluntary Counseling and Testing) pada Selasa (15/10/2024). Skrining VCT yang bekerjasama dengan Dinkes Kota Jambi itu bertujuan untuk mendeteksi dini ada tidaknya warga binaan yang terjangkit HIV. 

Kepala Lapas Kelas IIA Jambi melalui dr Armansyah Siregar,  mengatakan bahwa skrining VCT merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV. Menurut dr Arman,   mereka melakukan pemeriksaan secara berkala pada hari Selasa.

“Kita prioritaskan warga binaan yang baru masuk dan belum pernah di skrining. Hari ini ada 47 warga yang kita periksa, jika terbukti ada positif kita laporkan segera ke Dinkes Kota Jambi,” jelas Arman disela pemeriksaan kesehatan WB.

Hingga saat ini, pengakuan Arman, ada empat orang WB yang dinyatakan positif HIV/AIDS. Pasca laporan ke Dinkes, mereka menindak lanjuti dengan koordinasi kepada NGO lokal Jambi yang bergerak di bidang HIV/AIDS untuk melakukan pengobatan.

“Ada NGO lokal Jambi yang sudah terdaftar resmi di Dinkes Kota Jambi, yak i Kanti Sehati. Mereka lah yang menindaklanjuti dengan rehabilitasi dan pengobatan lebih lanjut,” lanjutnya.

Untuk diketahui, Voluntary Counseling and Testing (VCT) adalah serangkaian tes dan konseling untuk mengetahui status HIV seseorang. VCT sendiri merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat untuk mencegah penularan HIV/AIDS.  Diharapkan tindakan preventif ini  dapat membantu mencegah komplikasi kesehatan yang serius dan meningkatkan kualitas hidup warga binaan selama menjalani masa tahanan. Pemeriksaan semacam ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai langkah penyebaran penyakit menular seksual di Lapas Kelas IIA Jambi.

Ditambahkan oleh Riko Hamdan, Kasubsi Bimkesmaswat bahwa dengan  adanya inisiatif pemeriksaan ini, Lapas Kelas IIA Jambi turut berkontribusi dalam upaya pemerintah  memperbaiki layanan kesehatan di lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

“Prinsipnya kita mencegah, bukan mengobati. Jadi jika sudah terdeteksi, ada tindakan terpadu yang dilakukan oleh tim peneliti kesehatan di Lapas Jambi,” tegas Riko. (aiz)


Berita Terkait



add images