Adjib menyampaikan selain pembangunan fisik, Hutama Karya juga memastikan setiap ruas JTTS beroperasi dengan baik dan memberikan layanan yang optimal kepada pengguna.
“Inovasi teknologi terbaru diimplementasikan untuk memastikan kelancaran operasional jalan tol dan memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pengguna,” tambah Adjib.
Lebih rinci, fasilitas lainnya seperti sistem pembayaran tol nontunai, pengawasan lalu lintas berbasis kamera CCTV, layanan informasi lalu lintas real-time, serta aplikasi HK Toll Apps yang dirancang oleh Hutama Karya untuk memudahkan pengguna jalan tol dalam mengakses berbagai layanan terkait jalan tol yang dikelola.
Hutama Karya telah mengoperasikan ±846 km ruas jalan tol. Sejak pertama kali dioperasikan dari tahun 2017, JTTS telah dilintasi lebih dari 1 juta kendaraan per harinya atau total akumulasi sudah mencapai ratusan juta kendaraan. Pertumbuhan ini terus meningkat seiring bertambahnya ruas tol yang dioperasikan dan perluasan jaringan tol di Sumatra. Adapun mayoritas pengguna JTTS terdiri dari kendaraan pribadi, bus angkutan penumpang antar provinsi hingga kendaraan logistik.
Diwawancarai secara terpisah, Kepala Asperindo Sumsel Haris Jumadi menjelaskan kehadiran JTTS yang banyak membawa keuntungan bagi industri logistik baik dari segi kecepatan maupun pengamanannya. “Utamanya bagi teman-teman yang memprioritaskan lead time itu pasti menggunakan jalan tol. Harapannya bisa terhubung sepenuhnya sehingga distribusi barang kita bisa lancar, kompetisi semakin tinggi, sehingga harga ke masyarakat turut bisa turun,” jelasnya.
Melalui JTTS, Hutama Karya membantu mengubah wajah Sumatera menjadi wilayah yang lebih terhubung, dengan akses yang lebih cepat dan mudah. Ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami terus berupaya sebaik mungkin untuk menyelesaikan pembangunan JTTS, pembangunannya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatera dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Hingga saat ini, Hutama Karya dalam proses membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 390 km dan 845 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)*, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km)*, Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura – Kisaran (48 km), Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 km)**. (*Dikelola oleh INA, **Dikelola oleh HMW). (*)