JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pengamat Politik Jamhi turut angkat bicara terkait debat kandidat perdana Calon Gubernur Jambi yang akan berlaga dalam kontestasi politik Pilgub November mendatang.
Menurutnya, sebenarnya debagat perdana ini merupakan isu krusial dan menarik serta ditunggu oleh Masyarakat Jambi, seperti isu Pendidikan, Kesahatan, Ekonomi dan Kedaulatan pangan. Namun sayang debat perdana calon Gubernur Jambi kali ini tidak tereksploitasi dengan baik bahkan banyak waktu yang terbuang dan tidak dimanfaatkan oleh masing- masing calon.
"Apa yang disampaikan pasangan nomor urut 1 dan nomor urut 2, belum sepenuhnya memenuhi harapan publik, terutama dalam hal penyampaian program yang solutif untuk masyarakat," katanya.
Debat tersebut, kata Dia, tidak lepas debat antara adik dan kakak, terlalu saling menjaga perasaan dan saling melengkapi satu sama lainnya. Dia menyebutkan, tentu semua mengharapkan debat ini menjadi ajang duel pemikiran, gagasan, dan penyampaian program-program yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat Jambi.
'Saya memandang pada debat perdana Calon gubernur Jambi terkait beberapa persoalan yang disampaikan merupakan pengetahuan umum dan normatif yang tidak punya ukuran yang valid karena tersampaikan dalam bentuk janji yg dikemas dalam formalitas visi dan misi," bebernya.
Semestinya masing-masing calon lebih mengedepankan rencana aksi secara metodelogis dan strategi terukurnya. Hal ini ditunggu sebagai tawaran kongkret dari sebuah janji Politik.
"Saya memandang kedua calon tampak tidak ada yang mengangkat suasana kebatinan masyarakat Provinsi Jambi, seperti masalah ketimpangan Pendidikan usia sekolah, Hilirisasi Pangan dan masalah besar lain seperti stunting dan kemiskinan ekstrim," jelasnya.
Menurutnya, nasalah ini justru luput dari sebuah sentuhan startegis yang mendalam dalam debat perdana tersebut. Debat kali ini seharusnya bisa dimanfaat oleh Pasangan nomor urut satu, khususnya terkait apa saja keluhan dan permasalahan masyarakat serta program yang ditawarkan dan solusi yang dia berikan.
"Tapi sayang tidak dimanfaatkan dengan baik, mestinya sebagai penantang petahana, Romi mestinya bisa memanfaatkam posisi sebagai penantang untuk lebih membahas keluh kesah masyarakat selama beliau turun kelapangan serta permasalahan yang dihadapi, dan program apa yang akan ditawarkan untuk mengatasinya,' ujarnya.
Ditambahkannya, begitupun petahana nomor urut 2, bisa memaksimal durasi waktu yang diberikan untuk menyampaikan program yang sudah dijalankan selama ini dan ini momentum untuk menepis segala isu yang ditujukan kepada Dia selama memimpin Jambi.
"Kita tentunya berharap dalam debat berikutnya, para kandidat tidak terjebak dalam perasaan, saling menjaga perasaan, namun harus lebih fokus pada pemaparan solusi nyata bagi permasalahan di masyarakat Provinsi Jambi. Semoga Kedepan para kandidat dapat lebih fokus mengutarakan pemikiran dan program yang relevan untuk menyelesaikan persoalan di Jambi," tukasnya. (wan)