"Kami minta agar aspirasi warga bisa cepat realisasikan, agar semua warga menjadi nyaman," ujarnya.
Rendra warga lainnya yang terdampak banjir mengatakan hal yang sama. Ia korban langsung terdampak banjir. Selama 8 tahun ini belum pernah rumah saya terendam air.
"Sejak ada pembangunan perumahan, jika hujan sekarang rumah kami terendam banjir. Kami sudah minta pihak developer untuk memperbaiki drainase yang kecil. Tapi tidak ada tanggap," ujarnya.
"Kami juga minta difasilitasi kepada pihak developer untuk berkomunikasi mengatasi masalah banjir yang disebabkan adanya pembangunan perumahan baru," sambungnya.
Menjawab keluhan dari warga tersebut, KFA mengatakan, dalam melakukan pembangunan ini ada prosesnya.
"Terkait drainase saya bawa dari Dinas PU Bidang SDA untuk mengeceknya. Terkait keluhan warga dampak pembangunan perumahan, kita akan undang pihak developer, warga dan dinas untuk rapat dengar pendapat (RDP) terkait masalah warga," ujarnya.
Setelah mendengar keluhan dari warga, Kemas Faried mengajak warga dan pihak Dinas PU mengecek drainase dan titik lokasi penyebab banjir.
KFA kami melihat langsung dan melakukan kajian bersama pihak Dinas PU.
"Insya Allah dua hari ke depan akan dilakukan normalisasi dari pihak Dinas PU untuk mengurangi banjir," ujarnya.
Untuk rencana ke depan, pihak Dinas PU akan meghitung berapa alokasi dana untuk membangun box culvert lebih diperbesar.
"Insya Allah semua keluhan warga bisa teratasi," katanya.(*)