Ditambahkan kepala Balai Besar TNKS Resort Kerinci Utara, Eko Supriyatno, yang memimpin langsung penelusuran ke lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa timnya telah menemukan jejak harimau Sumatera di lahan perkebunan milik warga di Sungai Betung.
“Berdasarkan hasil penelusuran dan temuan di lapangan, harimau tersebut kemungkinan tersesat mengikuti satwa mangsanya sehingga berkeliaran di lahan perkebunan warga,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini Balai Besar TNKS telah menerima dua laporan dari masyarakat terkait aktivitas harimau yang berkeliaran di lahan perkebunan milik warga Kerinci.
Eko Supriyatno juga menyampaikan bahwa pihak Balai Besar TNKS bersama masyarakat akan terus memantau perkembangan harimau tersebut.
Untuk diketahui, Desa Air Betung berbatasan langsung dengan tiga desa lainnya yang juga terdampak, yaitu Desa Sungai Betung Hilir, Desa Sungai Betung Mudik, dan Desa Baru Sungai Betung Mudik. Keempat desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Gunung Kerinci.
Warga berharap pihak terkait segera mengambil tindakan agar keberadaan harimau ini tidak menimbulkan korban jiwa serta tidak mengganggu aktivitas perkebunan yang menjadi mata pencaharian utama mereka (hdp)