JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel kembali memberikan tanggapannya terkait pemberitaan yang beredar di sejumlah media massa tentang dugaan temuan dalam distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jambi.
Mereka menegaskan, kegiatan inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan bersama anggota DPR RI Komisi XII, Dr. Syarif Fasha, merupakan bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan pengawasan dan memastikan distribusi BBM berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menjelaskan sidak ini dilakukan sebagai langkah proaktif untuk memastikan distribusi BBM berjalan sesuai prosedur dan menghindari potensi penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Seluruh proses kegiatan dilakukan secara terbuka dan didampingi langsung oleh pejabat serta petugas berwenang, dengan dukungan penuh dari Pertamina.
“Pengawasan ini sebagai bentuk sinergi positif antara Pertamina badan legislatif dan Pemprov Jambi. Namun, kami menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan temuan kecurangan atau selisih tertentu dengan satuan volume per sentimeter tangki perlu dikaji dan diklarifikasi secara empiris. Ada banyak faktor teknis yang mempengaruhi pembacaan volume di kendaraan tangki BBM, termasuk kondisi medan, suhu, serta sistem alat ukur dan metoda , yang semuanya tunduk pada standar prosedur internal perusahaan dan regulasi kemetrologian legal yang diawasi ketat,’’ jelas Nikho.
Pertamina juga menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas rantai distribusi BBM, dan telah menerapkan berbagai sistem pengawasan berlapis, termasuk penggunaan teknologi digital monitoring serta audit berkala terhadap mitra transportir.
Pertamina terus mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penyaluran BBM bersubsidi agar tetap tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan indikasi kecurangan dalam distribusi BBM, masyarakat dapat segera melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135.
Sebelumnya, Anggota Komisi XII DPR RI Syarif Fasha bersama pihak terkait, termasuk dari Ditreskrimsus Polda Jambi melakukan sidak ke Depot Pertamina TBBM Kasang di Kota Jambi, Selasa (10/6).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait dugaan kecurangan dalam pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jambi.
Kata Fasha, kunjungan itu bertujuan untuk memastikan bahwa distribusi BBM subsidi maupun penugasan, seperti solar dan pertalite, tepat dalam ukuran, kualitas, dan kuantitas.
“Dalam kunjungan kerja ini, saya ingin memastikan bahwa distribusi BBM subsidi maupun penugasan, seperti solar dan pertalite, benar-benar tepat ukurannya, baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dikirim ke SPBU-SPBU,” ujar Fasha kepada wartawan di Depot Pertamina Kasang, Selasa (10/6/2025).
Namun dari hasil pengecekan lapangan, ditemukan indikasi kecurangan. Salah satu mobil tangki yang tengah mengisi BBM dari tangki timbun di depot ternyata menunjukkan perbedaan volume yang cukup signifikan.
“Kami menemukan satu mobil yang perlu pendalaman lebih lanjut. Ada selisih antara volume yang ditunjukkan alat ukur dengan jumlah BBM yang diambil dari tangki timbun. Selisihnya mencapai 4,1 cm untuk pertalite dan 5 cm untuk pertamax,” ungkap Fasha.
Berdasarkan estimasi, setiap 1 cm selisih volume tangki setara dengan sekitar 150 liter BBM.
“Ini angka yang besar. Kami tidak langsung menyimpulkan ada kecurangan, tapi ini harus jadi perhatian serius. Bisa jadi dari alatnya, prosedur, atau bahkan oknumnya,” tegas Fasha.
(*)