JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK – Meskipun dalam beberapa pekan terakhir wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tanjabtim diguyur hujan, status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih diberlakukan hingga 30 September 2025.
Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabtim, Indra S. Gunawan, mengatakan hujan yang turun merupakan berkah karena dapat menurunkan potensi terjadinya karhutla. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga.
BACA JUGA: Tek Hui dan Mafi, Dua Terdakwa TPPU Hasil Narkotika Divonis 9 dan 7 Tahun Penjara
"Kebijakan ini mengacu pada Surat Keputusan (SK) Nomor 249 Tahun 2025 tentang Penetapan Status Siaga Karhutla," katanya.
Indra menjelaskan saat ini petugas sudah menyelesaikan patroli rutin. Setelah peringatan HUT ke-80 RI, patroli akan kembali dilakukan, tetapi hanya melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD.
"Karena adanya efisiensi anggaran, jadi untuk patroli rutin tidak banyak petugas yang kita libatkan. Jadi hanya petugas kita yang akan melakukan patroli rutin," jelasnya.
Berdasarkan data BPBD, sejak status siaga diberlakukan, terjadi tujuh kasus karhutla dengan total luas lahan terbakar mencapai 5,35 hektare. Kecamatan Geragai dan Mendahara Ulu menjadi wilayah terluas dengan masing-masing 2 hektare lahan terbakar.
"Alhamdulillah untuk luasan karhutla yang terjadi di Tanjabtim tidak banyak, hanya sekitar 5 hektar lebih. Mudah-mudahan kedepan musim kemarau di tahun ini tidak terjadi lagi," terangnya.
Indra mengimbau masyarakat tetap waspada meski saat ini sedang memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan.
"Tetap jaga kesehatan, waspada terhadap penyakit seperti demam dan lainnya," pesannya.(lan)
