Lebih lanjut dijelaskan, warna merah pada bendera memiliki makna keberanian, sementara warna putih melambangkan kesucian. Akar filosofis merah dan putih dapat ditelusuri dari mitologi bangsa Austronesia mengenai Bunda Bumi dan Bapak Angkasa. Catatan awal penggunaan panji berwarna merah putih juga tercatat dalam Kitab Pararaton, ketika balatentara Jayakatwang dari Kediri mengibarkan panji merah putih saat menyerang Kerajaan Singhasari.
Dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jambi memasang 1.000 helai Bendera Merah Putih di salah satu ikon Kota Jambi, yakni Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini membentang di atas Sungai Batanghari dengan panjang 503 meter dan lebar 4,5 meter. Nama Gentala Arasy berarti bunyi yang selaras dan menggema ke langit. Jembatan tersebut diperuntukkan bagi pejalan kaki dan pesepeda, serta dilengkapi museum yang menyajikan sejarah perkembangan Islam di Provinsi Jambi. Selain itu, terdapat menara setinggi 80 meter dengan jam di empat sisinya serta lonceng yang berbunyi menandai waktu salat fardu bagi masyarakat Kota Jambi.
Pada kesempatan tersebut, pihak MURI secara resmi mengukuhkan rekor.
“Yang terhormat Bapak Gubernur Jambi, dengan ini kami, mewakili MURI, menyatakan bahwa kegiatan pemasangan 1.000 Bendera Merah Putih di sisi kanan dan kiri Jembatan Gentala Arasy tercatat sebagai Rekor Dunia MURI,” tegas Yusuf Ngadri.
Gubernur Al Haris menyerahkan Secara Simbolis Bendera Merah Putih Ke TP PKK Provinsi Jambi, Ketua Nahdlatul Ulama Provinsi Jambi, Ketua Muhammadiyah Provinsi Jambi, Ketua FPK Provinsi Jambi, Ketua Kwarda Pramuka Provinsi Jambi dan Ketua Forum Komunitas Ormas.(aan)
