JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK – Setelah sempat mengalami kerusakan parah dan menyebabkan kemacetan cukup panjang selama beberapa hari, jalan alternatif Parit Bengkok di Kecamatan Muara Sabak, Kabupaten Tanjabtim, kini mulai diperbaiki kembali.
Pihak UPTD Alkal Dinas PUPR Kabupaten Tanjabtim turun langsung melakukan penanganan di empat titik jalan yang mengalami kerusakan cukup berat. Dua unit alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses perbaikan agar arus lalu lintas masyarakat kembali lancar.
BACA JUGA: Jelang MTQ ke-54, PDAM Tirta Muaro Jambi Pastikan Pasokan Air Bersih Aman untuk Kafilah
Kepala UPTD Alkal Kabupaten Tanjabtim, Alqodrial, mengatakan bahwa perbaikan ini menjadi prioritas mengingat jalan Parit Bengkok merupakan akses alternatif utama yang digunakan masyarakat selama perbaikan Jembatan Rano.
"Alhamdulillah, cuaca hari ini cukup mendukung. Insya Allah arus lalu lintas sudah mulai kembali normal," ujarnya.
Menurutnya, perbaikan jalan Parit Bengkok sebenarnya telah dilakukan beberapa bulan lalu. Namun, tingginya curah hujan serta padatnya mobilitas kendaraan membuat kondisi jalan kembali rusak dan berlubang di beberapa titik.
BACA JUGA: Gaji PPPK Paruh Waktu di Kerinci dan Sungai Penuh Hanya Rp600 Ribu–Rp1 Juta, Ini Penjelasannya!
"Laporan dari petugas di lapangan, hari ini kendaraan sudah bisa melintas dengan lancar. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan cuaca tetap bersahabat sehingga hasil perbaikan dapat bertahan lebih lama," jelasnya.
Selain memperbaiki jalan alternatif, UPTD Alkal juga tengah mengebut pembangunan Jembatan Rano yang menjadi jalur utama penghubung antara Kecamatan Muara Sabak dan Kecamatan Kuala Jambi. Hingga kini, progres pengerjaan jembatan tersebut telah mencapai sekitar 85 persen dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
"Pekerjaan terus kita kebut. Insya Allah dalam minggu ini selesai, sehingga masyarakat sudah bisa kembali melintasi Jembatan Rano," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, jalan alternatif Parit Bengkok selama ini menjadi satu-satunya akses yang dapat digunakan masyarakat menuju Kuala Jambi dan sebaliknya, sejak Jembatan Rano ditutup untuk perbaikan beberapa waktu lalu.
Dengan selesainya kedua perbaikan tersebut, diharapkan mobilitas masyarakat di wilayah itu dapat kembali normal. Pemerintah daerah juga menaruh harapan besar agar kegiatan ekonomi warga yang sempat terhambat akibat kerusakan infrastruktur dapat kembali bergairah.
"Jika akses jalan dan jembatan sudah pulih, tentu aktivitas masyarakat, terutama dalam sektor perdagangan dan hasil pertanian, akan lebih lancar," tukasnya.(lan)
