iklan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Muaro Jambi, Anari Hasiholan Sitorus.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Muaro Jambi, Anari Hasiholan Sitorus.

JAMBIUPDATE.CO, MUARO JAMBI - Memasuki periode cuaca tidak menentu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi memperketat kewaspadaan.

Meski intensitas hujan masih rendah, status bencana hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai ini tetap dipertahankan pada level siaga. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi perubahan cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Muaro Jambi, Anari Hasiholan Sitorus mengatakan, bahwa pihaknya terus memantau kondisi lapangan dan melakukan pengkajian rutin untuk menentukan apakah status siaga perlu ditingkatkan.

BACA JUGA: Pemkot Jambi Ajak Masyarakat Sukseskan Muskomwil II APEKSI, 26 -28 November 2025

“Status masih siaga. Saat ini masih dalam tahap pengkajian untuk peningkatan status. Cuaca bisa berubah dengan cepat, jadi kita tidak boleh terlambat merespons,” katanya.

Anari Hasiholan Sitorus menyampaikan, meski hingga kini hujan belum turun dalam intensitas tinggi, BPBD mengingatkan bahwa ancaman banjir, genangan, dan longsor tetap ada terutama di Daerah rawan.

BACA JUGA: Cerita Eko Suprayitno, Tempati Rumah Sejak 1967, Tiba-tiba Dinyatakan Masuk Zona Merah Pertamina

Sejumlah titik yang selama ini menjadi langganan genangan, kata dia, telah ditempatkan dalam pemantauan khusus.

“Curah hujan memang masih rendah, tapi bukan berarti aman. Semua wilayah rawan tetap kami pantau setiap saat,” sampainya.

Menurutnya, sebagai bentuk mitigasi, BPBD telah terjun langsung ke Desa-desa rawan banjir untuk memberikan sosialisasi. Materi yang disampaikan mencakup cara membaca potensi bencana, tindakan penyelamatan dini, hingga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA: Terkait Konflik Zona Merah Pertamina, DPRD Kota Jambi Bakal Segera Bentuk Pansus

“Warga sudah kami beri imbauan. Mereka harus tetap awas, terutama ketika hujan mulai mengguyur. Jangan menunggu situasi memburuk baru meminta bantuan,” ujarnya.

Anari Hasiholan Sitorus menjelaskan, bahwa operasional penanganan bencana dipusatkan pada posko utama di Kantor BPBD Muaro Jambi. Dari posko ini, katanya,seluruh pergerakan tim lapangan, relawan, hingga jalur komunikasi dengan instansi lain diatur secara terpusat.

Tim BPBD Muaro Jambi, katanya, tetap siaga 24 jam, terutama di malam hari, ketika potensi kenaikan debit air biasanya meningkat.

“Posko masih berada di kantor BPBD. Jika kondisi lapangan mengharuskan, kami siap membuka posko tambahan di lokasi yang paling mendesak,” jelasnya.


Berita Terkait



add images