iklan
SUNGAIPENUH, DPRD Kota Sungaipenuh meminta aparat Kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan kecurangan tes CPNS Kota Sungaipenuh 2013. Hal in dinyatakan Wakil Ketua DPRD Kota Sungaipenuh Syafriadi SH, kepada wartawan Rabu (5/2).

“Kami mengutuk keras adanya permainan dalam seleksi CPNS Kota Sungaipenuh 2013. Karena itu kami minta aparat penegak hukum serius menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan dalam seleksi CPNS itu,” katanya.

Syafriadi juga mengatakan, dugaan praktek percaloan dalam seleksi CPNS sudah sangat meresahkan masyarakat dan tidak pernah terbongkar. Karena itu, tidak ada lagi alasan kepada aparat Kepolisian untuk tidak menindaklanjuti setiap dugaan atau indikasi adanya kecurangan yang dilaporkan masyarakat.

DPRD Kota Sungaipenuh, katanya, telah tiga kali mengundang Kepala BKD Kota Sungaipenuh Pusri Amsy untuk hearing dengan Komisi I. Namun pihak BKD tidak pernah memenuhi undangan dewan.

Menurut Syafriadi, keinginan masyarakat untuk membentuk Pansus dewan terkendala persyaratan. Saat dewan meminta rangking atau nilai keseluruhan hasil tes perseta TKD, BKD tidak memberikannya. “Kalau ternyata ada CPNS bermasalah yang direkomendasikan mendapat SK, maka kita akan minta aparat penegak hukum untuk memprosesnya,” kata Syafriadi.          
--batas--
Dia juga menghimbau, KemenPAN, BKN dan instansi terkait agar tidak mengeluarkan SK PNS sebelum kasus kecurangan CPNS tuntas. “Sehingga kalau ternyata ada peserta yang tidak ikut ujian tetapi dinyatakan lulus, pasti akan ketahuan,” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi I Hardizal juga mendukung aparat kepolisian dan aparat hukum lainnya mengusut sampai tuntas kasus CPNS 2013. Termasuk laporan dugaan keterlibatan putra kepala BKD Pusri Amsy dan Novi yang tidak ikut tes.

“Kita mendukung aparat hukum menindak sampai tuntas kasus dugaan kecurangan tes CPNS ini, karena itu menyangkut kepentingan masyarakat yang dirugikan,” tegasnya.

Hardizal, mengatakan kasus dugaan kecurangan dalam seleksi CPNS ini menjadi menarik. Karena diduga melibatkan putra kepala BKD Pusri Amsy soal dugaan ijazah palsu, tapi lulus CPNS.

Selain itu, DPRD juga akan segera mengundangkan kembali kepala BKD Kota Sungaipenuh untuk dengar pendapat dengan Komisi I. “Ya, kita rencanakan kembali mengundang Kepala BKD, kita tidak ingin seleksi CPNS  Kota Sungaipenuh ini menjadi preseden buruk dikemudian hari. Karena itu, penuntasan dugaaan kecurangan tersebut harus dilakukan demi perbaikan seleksi CPNS di Kota Sungaipenuh depan,” tegasnya.

Kepala BKD, Pusri Amsy dikonfirmasi sejumlah wartawan terkait hal tersebut mengklaim tes CPNS di Kota Sungaipenuh tidak ada masalah. Terkait anaknya, Jeje Biantara yang menggunakan ijazah palsu dia membantah. “Foto wisudanya ada,” ujarnya singkat.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images