iklan
MUARA BUNGO, Petani karet di Kabupaten Bungo mulai khawatir haga jual komoditi karet yang turun drastis. Di tingkat desa haga karet anjlok sampai Rp 7000 per kilogramnya.

Saat ini haga karet terus turun dari hari ke hari. Pada minggu lalu harga karet di tingkat desa masih Rp 9.000 perkilogramnya. Sedangkan hagar di pasar lelang juga tidak jauh beda dengan harga di petani. “Kalau harga murah, kami kewalahan juga bang,” kata salah seorang petani Tanah Sepenggal Lintas, Najamudin, kepada media ini, Minggu (9/2).

Kondisi ini, benar-benar membuat para petani menjerit. Petani karet di Kabupaten Bungo mengeluhkan harga karet. Petani juga mengaku sudah merasakan anjloknya harga karet sudah hampir dua pekan ini. “Kalau dibandingkan dengan harga sawit, kita jauh turunnya,” timpalnya.

Najamudin mengaku sempat kaget saat karet yang hendak ia jual dibeli dengan haga yang murah. “Kalau harganya hanya segitu, kita tidak bisa memenuhi kebuthan pokok,” ungkapnya.

Hal yang senada juga dikatakan petani karet lainnya, Parjo berharap agar haga karet kembali normal. Dirinya khawatir jika terus anjlok, mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Haga karet di tingkat petani di Bungo sepertinya masih dikuasai oleh tengkulak.

Harga karet di tingkat petani di Bungo sepertinya masih dikuasai oleh tengkulak. Kebanyakan mereka masih menerima harga getah karet di bawah harga pasar. “Prilaku tersebut sengat merugikan kita. Di pabrik mungkin haga mahallah,” akunya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images