iklan Kabut asap yang saat ini mulai menyelimuti daerah di Tanjab Barat mulai membuat warga resah.
Kabut asap yang saat ini mulai menyelimuti daerah di Tanjab Barat mulai membuat warga resah.
KUALATUNGKAL, Kabut asap yang saat ini mulai menyelimuti daerah di Tanjab Barat mulai membuat warga resah. Terutama orang tua yang mengkhawatirkan kesehatan anak-anaknya karena menghirup asap.

Dari pantauan media ini pada pukul 07.30 WIB Jumat (14/2), jarak pandang di Desa Parit Yakub, Kecamatan Betara diperkirakan hanya 100 meter. Para orang tua malahan memilih mengantarkan anaknya sekolah sendiri.

Pasalnya, lalu lintas terbilang ramai, sementara jarak pandang pendek. “Ya terpaksa kita antar lah anak kita, takut kalau dibiarkan sendiri,” ujar Parjo (35).

Jika terus berkelanjutan, kabut asap ini dikhawatirkan akan menimbulkan dampak penyakit kepada masyarakat. “Itu kan dampaknya sangat berbahaya, bisa sesak nafas,” ujarnya.
--batas--
Sementara itu, Kadis Kehutanan, Erwin melalui Kabid Kemanan dan Perlindungan Hutan, Dri Handoyo saat dikonfirmasi membenarkan kabut asap tersebut. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi kabut asap tersebut terjadi.  “Dengan ketebalan asap saat ini terjadi, kemungkinan kan banyak faktor, mulai dari asap kiriman dari Provinsi tetangga yang saat ini sedang luas kebakaran hutannya,” ujar Handoyo.

Namun menurutnya, untuk kebakaran hutan di Tanjabbar sendiri sampai saat ini sudah teratasi. Dikatakannya, kebakaran lahan seluas 4 hektar belum lama ini sudah berhasil dipadamkan. “Kebakaran yang terjadi minggu lalu juga sudah teratasi, meski demikian petugas kami yang ada tetap siaga menjaga bila ada kebakaran,” tuturnya.

Ia juga mengharapkan kepada warga, agar tetap waspada kepada kebakaran hutan. “Ya kami harapkan peran serta warga kita untuk tetap menjaga lingkungannya, maklum saat ini di daerah kita sedang mengalami kemarau karena hujan tak turun-turun yang mengakibatkan cepat bila sampah atau ranting mudah terbakar,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images