iklan
Titip api alias hotspot di beberapa kawasan hutan di Provinsi Jambi terus bertambah. Selama Februari ini saja, total hotspot yang sudah ditemukan mencapai 67 titik. Hal ini diketahui berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, kemarin.

Dari data yang diberikan, terlihat jumlah hotspot terbanyak ditemukan di Kabupaten Tebo hingga 41 titik. Selain itu, di Batanghari ditemukan 5 titik dan Sarolangun 4 titik.

Lalu, di Tanjab Barat ditemukan 6 titik. Kemudian, di Tanjab Timur ditemukan 1 titik dan di Muaro Jambi ditemukan 7 titik dan Bungo ditemukan 3 titik.  ‘’Ada ditemukan di Taman Nasional Berbak. Penyebabnya masih dalam penyelidikan,” ujar Kasi Tanggap Darurat BPBD Provinsi Jambi Dalmanto.

Hanya saja, dia tak memberikan keterangan lebih lanjut. Dikatakannya, pihaknya akan mengadakan rapat untuk membahas lebih lanjut soal ini. “Kami akan adakan rapat teknis membahas kebakaran lahan dan hutan dengan seluruh instansi di Pusdalops PB,” sebutnya.

Sebelumnya, Kabid Perlindungan Hutan, Agus Srianta yang ditemui kemarin (13/2) mengatakan, kekeringan dan ditemukannya hotspot di musim hujan seperti saat ini belum pernah terjadi. Dia mengaku juga bingung dengan kondisi saat ini. “Kata BMKG bulan Juni kemarau, kok ini Februari sudah begini,” ungkapnya.
--batas--
Diterangkannya, hotspot yang terpantau bisa jadi bukan merupakan titik api. Sebab, satelit NOAA yang memantau titik panas itu sangat peka. “45 derajat saja sudah terpantau sebagai titik api. Kalau panas seperti ini, pantauan sinar matahari ke air di sungai saja bisa jadi hotspot,” ujarnya.

Diterangkannya, jika memang benar titik api, pihaknya akan melakukan pemadaman dengan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Kota, Manggala Agni dan beberapa pihak terkait lainnya. “Tanggal 12 terpantau 17 titik, ini hasil monitoring kemarin dari satelit NOAA. Hari ini (kemarin, red) baru kita terima laporannya,” ungkapnya.

Soal kebakaran di lahan milik perusahaan, dia menegaskan, harus ada tindakan dari pihak perusahaan sendiri. “Perusahaan sudah ditelpon karena tanggung jawab dia agar cepat lakukan tindakan, kalau benar kebakaran silahkan langsung tindak. Kalau masih ditemukan di hari selanjutnya titiknya di tempat yang sama, maka kita akan turun kesana,” ujarnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images