iklan
MERANGIN, Jaminan kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Merangin, teranyata belum berjalan dengana maksimal. Sejumlah pasein masih mengeluhkan sistem yang dibuat pemeritah. “Kenapa kami masih harus bayar juga, padahal kami ini peserta BPJS,” keluh sebut Haidir (54) warga Talang Kawo, Kecamatan Bangko.

Dikatakannya, dirinya sudah dirawat sejak Jumat (14/2) lalu diruangan tersebut, beberapa obat terpaksa harus dibeli dengan menggunakan uang pribadi. “Kami sudah sejak lima hari di sini. Terus ada saja obat yang dibayar, sekitar Rp 250 lah. Tapi bagi kami, uang segitu sangat banyak,‘’ sungutnya.

Bahkan, timpal Nafsiah –pasien lain, orang BPJS bilang beli saja di luar. Jadi kami bingung kalau seperti ini . ‘’Apa gunanya jadi peserta BPJS kalau masih saja mengeluarkan biaya,” akunya.

Direktur RSUD Bangko, Berman Saragih, dikonfirmasi tak menampik adanya keluhan pasien, menurutnya kejadian ini terjadi lantaran, masih belum berjalannya sistem BPJS dengan pemerintah daerah. “BPJS belum memberikan anggaran, sementara pasien BPJS sudah masuk dari bulan Januari lalu. Jadi bagaimana kita mau beli obat sementara anggarannya tidak diberikan BPJS, dan DPA juga belum turun,” ungkapnya.

Sementara Sukron bagian pelayanan BJPS Bangko pun mengakui hal itu. Menurutnya, status RSUD tersebut menjadi kendalanya, sehingga anggaran tidak bisa diberikan kepada pihak rumah sakit. “Jadi sistemnya obat-obatan melalui pengadaan, tapi belum sampai hingga sekarang, sementara RSUD belum berstatus BLUD jadi tidak bisa sembarangan membeli obat diluar pengadaan,” singkatnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait