iklan
Sebanyak 17 titik apo alias hotspot kembali ditemukan per  1 Maret 2014  ini. Titik api itu antara lain di  Batanghari ditemukan 4 titik, lalu di Tanjab barat ditemukan ada 3 titik.

Kasi Tanggap Darurat BPB Provinsi Jambi Dalmanto membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini, pihaknya terus melakukan tindakan di lapangan untuk memadamkan api. Pemadaman, katanya, dilakukan oleh pihak Manggala Agni yang juga berkoordinasi dengan pihak Kabupaen/Kota. “Koordinasi dengan Manggala Agni, mereka sekarang ada di 5 titik. Di Tanjab Timur ada 3 titik dan di Muaro Jambi ada 2 titik untuk melakukan pemadaman,” sebutnya.

Hotspot per 1 Maret
· Batanghari 4 titik
· Tanjab barat 3 titik
· Tanjab Timur 6 titik
· Muaro Jambi 2 titik
· Tebo 2 titik

Diuraikannya, 5 titik yang ditangani itu, diantaranya di Catur Rahayu, Pematang Raman, Tahura Tanjung, Sponjen dan di Dendang Berbak. “Itu Taman Nasional Berbak, Tahura Tanjung itu juga dekat taman nasional juga,” ungkapnya.

Dari 5 titik yang ditangani itu, ada seluas kurang lebih 300 hektar yangberusaha dilakukan pemadaman api. “Lahan itu adalah lahan masyarakat dan perusahaan milik wahana sponjen dan separuhnya lahan masyarakat,” terangnya.

“Pemadaman dilakukan dengan berkoordinasi juga bersama pihak perusahaan dan Kabupaten Kota. Lahan seluas itu mana mampu kita menangani sendiri. Di Sponjen itu 100 hektar, di catur Ayu itu 100 hektar, hampir semuanya itu ada 300 hektar di 5 titik itu,” sambungnya.

Dikatakannya, baru sebanyak 5 titik itu yang saat ini sudah terdeteksi lokasinya. “Itu yang ditangai dan yang terdeteksi baru itu. Kalau yang di Tebo dan sebagainya itu hari ini ditemukan, besok sudah hilang. Mungkin bisa jadi warga buka lahan saja. Jadi hotspot itu tak melulu titik api itu, bisa jadi pantulan cahaya. Petugas kita tetap siaga dan memantau di lapangan,” tegasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images