iklan
Pertarung di Pilgub 2015 ini berbeda dengan Pilgub 2010. Pada 2010 itu bisa dikatakan pertarungan satu level karena kandidatnya sama-sama kepala daerah. Selain HBA sat itu ada Madjid Muaz, Zulfikar Achmad, Abdullah Hich dan beberapa nama lainnya.

“Kali ini pertarungan yang luar biasa berbeda. Teori pergerakannya juga berbeda, yang satu teori dengan jaringan dan satunya dengan pencitraan. Yang satu generasi muda dan yang satu senior. Yang satu segmennya anak muda dan yang satu segmen kalangan terdidik,” ujar Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad.

Ini nanti akan kelihatan bagaimana misalnya yang tua menggaet yang muda dan yang muda menggaet yang tua. “Walaupun HBA juga punya popularitas dan Zumi Zola punya jaringan tapi yang menonjol di HBA itu jaringan dan yang menonjol di Zumi itu popularitas,” tandasnya.

Soal adanya perpecahan di keluarga besar Nurdin, karena Hazrin Nurdin dan Zumi Zola sama-sama maju, menurutnya jika HBA bisa mengajak Hazrin sebagai wakil atau menjadi salah satu tim itu menjadi poin khusus bagi HBA. Sama halnya jika Zumi Zola bisa merangkul pentolan HBA itu salah satu keberhasilan.

Namun ia melihat, phenomena politik di Jambi berbeda dengan daerah lain. Jambi ini kelihatan nyaman dengan pemimpin yang sudah ada. Dulu Abdulrahman Sayoeti menjabat dua periode dan Zulkifli Nurdin (ZN) juga dua periode.

“Jambi ini kelihatannya gejolak politiknya lebih tenang. Tapi kita tidak tahu apakah terjadi pertarungan yang sangat sengit antara HBA dan Zumi Zola atau Zumi Zola melirik peluang periode berikutnya yang nanti dia tidak punya lawan karena HBA tidak bisa lagi maju,” pungkasnya.
--batas--
Sementara itu, Azhar Mulia Direktur Visi Politika menyatakan, bagi elit politik atau kandidat yang ingin maju di perebutan posisi nomor satu di Provinsi Jambi untuk periode 2015-2020 mendatang, saat ini lebih baik focus terlebih dahulu mensejahterakan rakyat di daerahnya masing-masing.

“Buat terobosan dan prestasi yang riil dan terbaik untuk daerahnya masing-masing. Dengan begitu tidak usah repot membangun citra. Masyarakat akan mengkaji atau menilai dan memilih dengan kesadaran,” ujarnya.

Dikatakan Azhar, munculnya beberapa nama selain HBA dan Zumi Zola itu sah-sah saja. Namun menurutnya saat ini masyarakat tidak terlalu acuh wacana tersebut. Karena saat ini tengah disibukkan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) yang tinggal menghitung hari.

Sementara itu sebelumnya, HBA sudah menyatakan kesiapannya untuk kembali bertarung di Pilgub. “Insyaallah Saya siap,” tegasnya.

Sikap ini muncul karena dirinya tidak kuasa menolak permintaan dari tokoh-tokoh masyarakat Provinsi Jambi, mulai dari tokoh ulama Seberang, tokoh adat Provinsi Jambi, bahkan tim-tim sukses pada saat dirinya mencalonkan diri di Pilkada lima tahun lalu.

‘’Saya tidak mampu membendung keinginan masyarakat itu. Sejak awal saya itu tergantung dukungan masyarakat. Kalau didukung tentu saya siap maju,” katanya.

Namun ia belum membeberkan siapa, seperti apa detail kesiapannya itu. Termasuk tim pemenangannya karena masih menunggu pasca pileg 9 April. “Saya juga akan melakukan survey. Kalau posisi saya baik, permintaan masyarakat tinggi, tentu saya akan maju. survey akan jadi pertimbangan saya pastinya,” tuturnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images