iklan
Angka ISPU berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi menurun. Sebelumnya dilaporkan, ISPU tanggal 5 Maret mulai pukul 07. 45 WIB hingga pukul 07. 45 WIB pada 6 Maret kadar ISPU 116 dengan kategori tak sehat.

Sementara itu, laporan terbaru dari BLHD Provinsi Jambi, ISPU tanggal 6 Maret pukul 09. 00 WIB hingga 7 Maret di pukul 09. 00 WIB menurun menjadi 111. Hanya saja, Kepala Laboratorium BLHD Provinsi Jambi, Lies Indriyani menegaskan, kategori cuaca masih sama, yakni tak sehat. “Angkanya agak turun, karena bisa jadi arah angin yang bertiup tak begitu kencang ke alat kita. Tapi memang kepekatan waktu tanggal 6 itu tak begitu tebal,” ujarnya.

Dia menerangkan, tinggi atau tidaknya angka ISPU dipengaruhi beberapa factor. Seperti, arah angin, kelembaban udara, partikel air yang terkandung di dalamnya daj beberapa lainnya. “Jadi kalau misalnya partikel air banyak, maka angkanya akan makin turun ke bawah. Makanya terlihat pekat di bawah, tapi bisa jadi kemarin arah angin tak kesana (alat ISPU, red). Kita ini kan menunggu dari bawah saja, tidak menangkap dimana daerahnya, kita hanya menunggu sampai lewat di tempat alat kita,” katanya.

Disebutkannya, posisi alat ISPU sendiri berada di bilangan Kotabaru, Jambi. “Sepertinya saat itu, angin yang bawa asap bisa jadi tak kencang kesana,” ungkapnya.

Namun yang pasti, dia menegaskan, kondisi udara saat ini tak baik bagi kesehatan. “Kategorinya masih sama tak sehat, kalau angkanya tak menjadi persoalan. Kategorinya tak turun, masih tidak sehat walau ISPU-nya menurun angkanya, tapi kategori tetap tak sehat,” tegasnya.

Diterangkannya dalam kesempatan itu, angka ISPU ada angka 1 sampai 50 dalam kategori baik. Sementara jika diangka 51 sampai 100, maka dikategorikan sedang. “Kalau 101-199 tidak sehat, 200-299 sangat tidak sehat, lalu jika 300 keatas itu sudah berbahaya,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images