iklan
SUNGAIPENUH, Ketua KNPI Kota Sungaipenuh, Syafriadi berencana mengundurkan diri dari jabatannya. Pasalnya, dengan disahkannya APBD Kota Sungaipenuh dengan Perwako banyak anggaran kebutuhan yang tidak bisa terlaksana, sebagaimana mestinya. Diantaranya, anggaran organisasi Karang Taruna dalam kota Sungaipenuh.

Ketua KNPI kota Sungaipenuh, yang juga wakil ketua DPRD Kota Sungaipenuh, Syafriadi mengatakan, karena keterbatasan anggaran untuk kegiatan Karang Taruna, dirinya berencana akan mengundurkan diri dari kursi Ketua KNPI kota Sungaipenuh. “Dengan disahkannya APBD dengan Perwako, sehingga banyak leading sektor yang tidak bisa berjalan maksimal,” ungkap Syafriadi.

Berkaitan dengan organisasi dibawah naungan KNPI Kota Sungaipenuh kata Syafriadi, sebanyak 69 Karang Taruna di Kota Sungaipenuh terancam tidak bisa eksis, pasalnya anggaran untuk KNPI tahun 2014 hanya Rp 300 juta. “Anggaran KNPI tahun ini hanya Rp 300 juta dan anggaran ini hanya cukup untuk sekretariat KNPI dan sekretariat Cabang, sehingga beberapa organisasi yang berinduk dengan KNPI tidak ada anggarannya,” sebut Syafriadi.

Untuk menghidupkan Karang Taruna, KNPI Kota Sungaipenuh telah memprogram Rp 10 juta per desa untuk kegiatan Karang taruna. Namun, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki induk organisasi ini, 69 Karang Taruna dalam kota Sungaipenuh, terancam tidak ada anggaran. “Kalau begini caranya, bagaimana kita ingin menhidupkan organsasi yang ada di Desa. Kalau anggaran yang ada hanya cukup untuk sekretariat saja,” ungkapnya.

Menyikapi kondisi ini, dirinya berencana akan mengundurkan diri dari kepengurusan KNPI Kota Sungaipenuh. "Dari pada organisasi yang saya pimpin tidak bisa maju dan tidak bisa memajukan organisasi dibawahnya, lebih baik saya mundur,” pungkas Syafriadi.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images