iklan
KUALATUNGKAL, Kemarau panjang yang saat ini melanda di Tanjabbar, memang menyiksa seluruh warga Tanjabbar khususnya Kota Kualatungkal. Karena di Tanjabbar air hujan merupakan bahan baku bagi warga untuk minum, memasak dan keperluan lainnya.

Merasa prihatin terhadap kekeringan yang melanda Kota Kualatungkal saat ini, Pemkab Tanjabbar sendiri merencanakan akan menggelar sholat Istiqo (minta hujan), di Ponpes Al Baqiyatus Shalihah.  "Sholat Istiqo bersama diikuti seluruh pegawai SKPD di Tanjabbar, segenap lapisan masyarakat Kualatungkal, dan tokoh masyarakat,’’ Dijelaskan Kabag Humas Setda Tanjabbar, Teguh.

Selain melaksanakan sholat istisqo, Pemkab juga mengadakan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang ada di Tanjabbar untuk memberikan bantuan sosial berupa bantuan air untuk kebutuhan minum dan sebagainya.

“Kami minta kepada seluruh perusahaan untuk memberikan bantuan sosial mereka berupa air layak minum, yang rencannya air akan diberikan dalam satu minggu dua kali di-drop pada hari rabu dan jumat,” bebernya.

Saat ini sendiri, penyaluran air bersih terus dilakukan oleh semua pihak kepada warga yang membutuhkan. “Selain Pemkab melalui PDAM melakukan operasi pasar air bersih, pihak swasta seperti perusahaan-perusahaan juga telah berpartisipasi, kondisi ini sendiri kita berharap agar cepat berlalu dengan turunnya hujan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, mayoritas warga Kuaaltungkal banyak mengandalkan air kebutuhan untuk mandi dan menyuci dari curahan air hujan. Namun dengan kondisi musim kemarau membuat warga mengalami krisis air.

Selain itu, dampak kemarau panjang juga mengakibatkan kebakaran hutan kian meluas. Sebab, sedikitnya sudah 44 hektare lahan menjadi korban dari munculnya titik api, yang ada di sekitar wilayah hutan Betara 10, Pengabuan, Tebing Tinggi, dan Tungkal Ulu. Sementara dikalangan petani sudah mulai khawatir akan ancaman gagal panen, jika kemarau masih berlanjut.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images