Menjadi atlet dan bintang di lapangan tentu sangat membanggakan. Namanya akan dielu-elukan oleh para pendukung, apalagi bisa mendapat kesempatan yang membanggakan bagi bangsa. Jambi juga punya atlet yang go internasional, dia adalah Friska Ria Wibowo.
Kesuksesan yang dimiliki oleh seorang Friska bukan berarti bisa didapatkan dengan mudah. Ia harus berjuang untuk meraih kesuksesan dengan melewati segala rintangan. Prestasi Friska sebagai atlet dimulai setelah meraih Perak Pra PON XVII di Medan tahun 2007 lalu. Setelah itu karirnya sebagai atlet wushu terus menanjak. Kini gadis ayu kelahiran Jambi 23 September 1991 ini telah beberapa kali mengharumkan nama Jambi bahkan Indonesia dikancah internasional.
Kepada harian ini, anak kedua dari pasangan Syamsuri dan Kusnimah ini menceritakan, ia bergabung ke wushu sejak 01 Juli 2006 setelah disarankan oleh orangtuanya. Ini tujuannya agar waktunya tidak hanya digunakan untuk bermain. “Awalnya sempat takut melihat orang latihan, karena wushu ini ada bantingan, pukulan dan lainnya dan itu full power,” ceritanya.
Namun dengan semangat yang pantang menyerah dan motivasi dari keluarga, sahabat dan orang-orang terdekatnya ia berhasil melewati masa-masa sulitnya. “Tipsnya itu jangan pantang menyerah, harus terus semangat apapun rintangannya, badai pasti akan berlalu. Jadi sakit-sakit dulu itu nanti pasti ada hasilnya,” tuturnya.
Ia juga merasa asik di wushu karena rasa kekeluargaannya yang begitu kuat, kompak dan juga perhatian dari para pengurus luar biasa. Makanya ia bisa mewakili Jambi bahkan Indonesia ketingkat internasional.
--batas--
Prestasi yang pernah diraih penyuka warna kuning ini, selain Perak Pra PON XVII di Medan tahun 2007 yang perdana baginya, ia juga mendapatkan medali emas PON XVII di Kaltim tahun 2008, perunggu Kejuaraan Dunia Junior di Bali tahun 2008 dan perunggu di Sea Games XXV di Vientien-Laos tahun 2009.
Kemudian ia juga mendapat penghargaan menjadi atlet wanita berprestasi periode 2009-2013. Emas Kejurnas Senior di Jakarta tahun 2010, perunggu Pra PON XVIII di Makassar tahun 2011, perak PON XVIII di Riau tahun 2012, emas 16th Asean University Games di Vientien-Laos tahun 2012, emas Kejurnas Senior di Riau tahun 2013 dan teranyar perunggu Sea Games XXVII di Myanmar tahun 2013.
“Saya bangga bisa mengharumkan nama Jambi dan nama bangsa ke internasional. Nanti akan ada tanding lagi tahun ini di Kejurnas tapi jadwal pastinya belum tahu. Yang jelas saya akan tetap latihan, dalam satu minggu tiga kali, kalau ada kejuaraan itu setiap hari latihan bahkan seharinya bisa dua kali,” kata Friska.
Padatnya jadwal latihan dan seringnya berangkat untuk bertanding, tak membuat pendidikan Friska menjadi terganggu, buktinya mahasiswa jurusan Porkes FKIP Universitas Jambi ini akan mengikuti wisuda April mendatang.
Ke depannya ia juga mengaku akan terus di wushu, bahkan jika tak lagi menjadi atlet ia akan ikut berkontribusi untuk memajukan wushu. “Kalau pun tidak turun lagi mudah-mudahan nanti bisa jadi pelatih,” imbuhnya.
Penulis : KESRIADI, jambi ekspres