Nina punya sobat yang asyik banget diajak berteman. Tapi nih, ada satu kekurangannya, yang kadang bikin kesal sampai ke ubun-ubun, yaitu ucapannya yang sering nggak terkontrol, remnya blong. Suka blak-blakan. Dan ucapannya hampir menyamai pedesnya cabe rawit. Apalagi nih, kebiasaannya ngomong asal tanpa bisa membaca sikon lebih dulu, bikin keki Nina yang harus duduk sebangku dengannya. Bisa dibayangin nggak sih guys perasaan Nina? Apakah X-aholic punya temen atau ngerasa seperti temen Nina? Berarti kamu musti wajib baca tulisan ini sampai habis! Simak yuk!
Nggak hanya kebudayaan Indonesia yang beragam. Karakter manusia juga banyak ragamnya. Ada yang terkesan kaku atau kikuk kalau mau menyampaikan sesuatu. Ada juga nih yang lugas. Lugasnya mereka membuat kuping yang ngedengarin langsung memerah. Kadang yang ngedengarin cuma bisa terheran-heran. Sebenarnya dia itu sengaja atau emang bawaan sih? Apakah dia nggak mikir kalau ucapannya itu nyinggung orang yang punya perasaan? Atau ucapan dia bisa menjadi kerugian buat diri dia sendiri dan orang lain?
Hmm, mulut cabe rawit bahaya juga sih guys. Nggak salah deh, kalau ada pepatah yang bilang “mulutmu harimaumu.” Mulut kita bisa jadi boomerang buat diri kita sendiri. Maksudnya nih, kalau kita ngomong asal dan nggak mikirin dampaknya, cuma enak di mulut tapi di hati pahitnya nyaingin daun kates, itu namanya bencana.
Ternyata nih guys, nggak cuma Nina yang merasa keki punya temen yang mulutnya sepedas cabe rawit, sebanyak 76,2% X-aholic mengaku punya teman yang seperti itu. Bayangin deh guys, lagi asyik-asyiknya ngobrol, tiba-tiba aja ada temen kamu yang ikut nimbrung dan ngomong sesuatu yang bikin nyelekit. Ugh, betee!
Kok ada gitu ya orang yang gampang banget buat kita emosi? Orang yang seperti itu ternyata nggak disukai sama 27,6% X-aholic. Catet guys, berarti banyak yang nggak suka sama tipe orang yang suka nyablak gitu. Beda dengan 41,4% X-aholic lainnya, yang menganggap kalau mereka adalah tipe orang yang lebih jujur, blak-blakan gitu deh maksudnya. Menurut Xpresi sih ya, mungkin karena omongan mereka yang spontan, membuat apa yang mereka ucapkan murni dari pikiran mereka, nggak disaring dulu ke hati. Jadi, kesannya lebih jujur. Kalau 31% X-aholic lainnya sih ngerasa biasa aja guys, mau dia blak-blakan atau nggak.
Si mulut pedes ternyata bisa nimbulin banyak korban lho, buktinya 62,1% X-aholic mengaku sakit hati setiap kali mendengar ucapannya. 13,8% X-aholic lainnya menganggap mereka adalah orang yang menyebalkan.
Menurut teman kita, Riwanda Citha Larasati, siswi SMA Negeri 4 Kota Jambi, menganggap si pedes itu belum dewasa. “Orang yang ngomongnya suka pedes, berarti mereka belum bisa berfikir lebih dewasa. Mencari teman dan mencari musuh itu dimulai dari ucapan,” ujarnya bijaksana kepada Xpresi. Hanya 24,1% X-aholic aja yang merespon biasa aja.
Kalau udah ngedengar si cabe rawit ngomong, 56,2% X-aholic nggak bakal nanggepin mereka. Anggap aja angin lalu, daripada ditanggepin malah jadi penyakit hati kan? Bener juga sih guys. Ops, ternyata ada juga yang bakakalan nyerang balik nih guys, sebesar 9,4% X-aholic. Menurut mereka, kalau nggak diserang, mereka bakal keterusan dan nggak ngerasa ucapan mereka itu nyakitin. Terus, mereka nggak bakal berubah deh.
Nah, mungkin reaksi dari 34,4% X-aholic yang ini, bisa dijadiin contoh nih buat kamu, nasehatin baik-baik. Nasehatinnya jangan sampai kelihatan guys, ngerinya nih kamu malah seperti menggurui dia. Sebelum kamu punya niatan baik buat nasehatin dia, malah kamu yang kena semprot.
Kalau menurut Dinda Nurita, siswi SMA Negeri 2 Kota Jambi, berprinsip silent is gold. “Kalo ketemu orang yang ngomong nyakitin hati dan nggak memperhatikan perasaan orang sekitar, lebih baik diemin aja, simpen aja deh. Kalau berdebat takutnya jadi masalah, ” ucapnya ke Xpresi.
Menurut Xpresi sih ya, untuk menghadapi si pedes supaya ucapannya nggak pedes lagi, kamu bisa memulainya dengan candaan, “oh ya, kamu itu orangnya jujur banget sih ya. Saking jujurnya nih, kadang aku ngeras keselek biji kesemek lho, hehehe.” Inget, ngomongnya pakek guyonan dan harus tersenyum ya.
Buat kamu yang ngerasa sering dibilang si pedes sama temen, mungkin kamu nggak bermaksud seperti itu. Kamu maunya ngomong apa adanya, nggak munafik. Tapi, musti digaris bawahi nih, ngomong apa adanya emang bagus banget, tapi kita harus bisa milih kata-kata yang bagus dan lihat sikonnya. Kalau sikonnya lagi panas, jangan nambahin panas. Kalau kamu udah ngasih minyak di dekat api, udah deh guys bakal kebakaran. Atau X-aholic punya cara yang lebih jitu? Bisa dicoba. Asalkan jangan menyinggung dia. Kalau dia ngerasa tersinggung dengan ucapan kamu, apalah bedanya kamu dengan si mulut cabe rawit?hehehe.(sumber: xpresi jambi)
Nggak hanya kebudayaan Indonesia yang beragam. Karakter manusia juga banyak ragamnya. Ada yang terkesan kaku atau kikuk kalau mau menyampaikan sesuatu. Ada juga nih yang lugas. Lugasnya mereka membuat kuping yang ngedengarin langsung memerah. Kadang yang ngedengarin cuma bisa terheran-heran. Sebenarnya dia itu sengaja atau emang bawaan sih? Apakah dia nggak mikir kalau ucapannya itu nyinggung orang yang punya perasaan? Atau ucapan dia bisa menjadi kerugian buat diri dia sendiri dan orang lain?
Hmm, mulut cabe rawit bahaya juga sih guys. Nggak salah deh, kalau ada pepatah yang bilang “mulutmu harimaumu.” Mulut kita bisa jadi boomerang buat diri kita sendiri. Maksudnya nih, kalau kita ngomong asal dan nggak mikirin dampaknya, cuma enak di mulut tapi di hati pahitnya nyaingin daun kates, itu namanya bencana.
Ternyata nih guys, nggak cuma Nina yang merasa keki punya temen yang mulutnya sepedas cabe rawit, sebanyak 76,2% X-aholic mengaku punya teman yang seperti itu. Bayangin deh guys, lagi asyik-asyiknya ngobrol, tiba-tiba aja ada temen kamu yang ikut nimbrung dan ngomong sesuatu yang bikin nyelekit. Ugh, betee!
Kok ada gitu ya orang yang gampang banget buat kita emosi? Orang yang seperti itu ternyata nggak disukai sama 27,6% X-aholic. Catet guys, berarti banyak yang nggak suka sama tipe orang yang suka nyablak gitu. Beda dengan 41,4% X-aholic lainnya, yang menganggap kalau mereka adalah tipe orang yang lebih jujur, blak-blakan gitu deh maksudnya. Menurut Xpresi sih ya, mungkin karena omongan mereka yang spontan, membuat apa yang mereka ucapkan murni dari pikiran mereka, nggak disaring dulu ke hati. Jadi, kesannya lebih jujur. Kalau 31% X-aholic lainnya sih ngerasa biasa aja guys, mau dia blak-blakan atau nggak.
Si mulut pedes ternyata bisa nimbulin banyak korban lho, buktinya 62,1% X-aholic mengaku sakit hati setiap kali mendengar ucapannya. 13,8% X-aholic lainnya menganggap mereka adalah orang yang menyebalkan.
Menurut teman kita, Riwanda Citha Larasati, siswi SMA Negeri 4 Kota Jambi, menganggap si pedes itu belum dewasa. “Orang yang ngomongnya suka pedes, berarti mereka belum bisa berfikir lebih dewasa. Mencari teman dan mencari musuh itu dimulai dari ucapan,” ujarnya bijaksana kepada Xpresi. Hanya 24,1% X-aholic aja yang merespon biasa aja.
Kalau udah ngedengar si cabe rawit ngomong, 56,2% X-aholic nggak bakal nanggepin mereka. Anggap aja angin lalu, daripada ditanggepin malah jadi penyakit hati kan? Bener juga sih guys. Ops, ternyata ada juga yang bakakalan nyerang balik nih guys, sebesar 9,4% X-aholic. Menurut mereka, kalau nggak diserang, mereka bakal keterusan dan nggak ngerasa ucapan mereka itu nyakitin. Terus, mereka nggak bakal berubah deh.
Nah, mungkin reaksi dari 34,4% X-aholic yang ini, bisa dijadiin contoh nih buat kamu, nasehatin baik-baik. Nasehatinnya jangan sampai kelihatan guys, ngerinya nih kamu malah seperti menggurui dia. Sebelum kamu punya niatan baik buat nasehatin dia, malah kamu yang kena semprot.
Kalau menurut Dinda Nurita, siswi SMA Negeri 2 Kota Jambi, berprinsip silent is gold. “Kalo ketemu orang yang ngomong nyakitin hati dan nggak memperhatikan perasaan orang sekitar, lebih baik diemin aja, simpen aja deh. Kalau berdebat takutnya jadi masalah, ” ucapnya ke Xpresi.
Menurut Xpresi sih ya, untuk menghadapi si pedes supaya ucapannya nggak pedes lagi, kamu bisa memulainya dengan candaan, “oh ya, kamu itu orangnya jujur banget sih ya. Saking jujurnya nih, kadang aku ngeras keselek biji kesemek lho, hehehe.” Inget, ngomongnya pakek guyonan dan harus tersenyum ya.
Buat kamu yang ngerasa sering dibilang si pedes sama temen, mungkin kamu nggak bermaksud seperti itu. Kamu maunya ngomong apa adanya, nggak munafik. Tapi, musti digaris bawahi nih, ngomong apa adanya emang bagus banget, tapi kita harus bisa milih kata-kata yang bagus dan lihat sikonnya. Kalau sikonnya lagi panas, jangan nambahin panas. Kalau kamu udah ngasih minyak di dekat api, udah deh guys bakal kebakaran. Atau X-aholic punya cara yang lebih jitu? Bisa dicoba. Asalkan jangan menyinggung dia. Kalau dia ngerasa tersinggung dengan ucapan kamu, apalah bedanya kamu dengan si mulut cabe rawit?hehehe.(sumber: xpresi jambi)