KERINCI, Pleno rekapitulasi penghitungan suara KPU Kabupaten Kerinci sekitar pukul 23.30 Minggu (20/4) malam memanas. Pasalnya 9 saksi partai yang hadir dalam Pleno keberatan dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang disampaikan PPK Gunung Tujuh, karena berbeda jauh dengan formulir C1 yang dipegang saksi.
Para saksi yang keberatan terlibat adu mulut dengan 5 anggota PPK Gunung Tujuh, beruntung tidak terjadi saling pukul. Khawatir dengan kondisi keamanan anggota PPK Gunung Tujuh, kelima anggota PPK dievakuasi anggota Polres Kerinci dan dibawa ke Kantor Panwaslu Kerinci.
Facharudin, saksi dari PKB menyebutkan, diduga terjadi penggelembungan suara oleh PPK Gunung Tujuh. Dia mencontohkan awalnya suara PAN 700 menjadi 2200, sementara suara PKB hilang 300.
Karena hilangnya suara, PKB terancam kehilangan kursi di Dapil 5. ¢ ¬Å Suara PKB hilang 300 an, kita terancam kehilangan kursi,¢ ¬ ujarnya.
Tidak hanya PKB, partai lain juga banyak yang hilang suaranya dan beralih ke PAN. Para saksi menduga penggelembungan suara ini dilakukan oleh PPK, karena salah satu PPK ada saudara kandungnya menjadi Caleg di Dapil 5 dari PAN.
Tidak terima dengan hasil rekapitulasi perhitungan suara di PPK Gunung Tujuh 9 partai melapor ke Panwaslu Kabupaten Kerinci Minggu malam itu juga.
Akibat memanasnya situasi, penyampaian rekapitulasi perhitungan suara dari PPK Gunung Tujuh ditunda dan dilanjutkan Senin (21/4). Penyampaian hasil perhitungan suara Kecamatan Gunung Tujuh dijadwalkan pukul 20.00 Senin (21/4).
Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Agus Saleh membenarkan 5 orang anggota PPK Gunung Tujuh Minggu malam kemarin terpaksa diamankan dan dibawa ke kantor Panwaslu Kerinci mengingat kondisi keamanan dilokasi pleno di Gedung Nasional tidak memungkinkan. ¢ ¬Å Anggota PPK diamankan ke kantor Panwaslu untuk menghindari keributan di Gedung Nasional,¢ ¬ pungkasnya.
sumber : Jambi Ekspres