Setiap tanggal 2 Mei di sekolah-sekolah, bahkan instansi pemerintah bakalan upacara. Padahal bukan hari senin. Loh, emangnya ada apaan? Terus, kenapa nama Ki Hajar Dewantara mendadak booming dihari itu. Hubungannya apa dong?
Haloo, X-aholic. Awal bulan Mei banyak banget yaa event penting! Contohnya aja kemarin tanggal 1 Mei. Satu Mei selalu dirayakan sebagai Hari Buruh atau biasa dikenal dengan May Day. Sementara tanggal 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Jadi, buat para X-aholic yang bingung kenapa hari Jum’at ini sekolah-sekolah ngadain upacara bendera. Sebabnya itu karna untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional atau yang disingkat HARDIKNAS, adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.
Sedikit ngomongin sejarahnya nih, X-aholic. Jadi, Ki Hadjar Dewantara itu merupakan tokoh yang biasanya mengkritik kebijakan pemerintah kolonial. Karena kritikannya itu, ia diasingkan ke Belanda. Saat kembali ke Indonesia, ia justru mendirikan lembaga pendidikan yang bernama Taman Siswa. Filosofinya yang terkenal dan dijadikan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah “Tut Wuri Handayani” yang artinya “di belakang memberi dorongan”. Setelah ia wafat, akhirnya pemerintah Indonesia memperingati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Makanya setiap tanggal 2 Mei tiap tahunnya kita selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Walaupun setiap tahunnya kita selalu memperingati Hardiknas, tapi menurut 45% X-aholic mengatakan pendidikan di Indonesia justru lebih mundur. “Pendidikan di Indonesia emang semakin mundur. Buktinya aja dari orang-orang yang ada di Instansi pemerintah menggurita sana-sini. Padahal kan mereka itu orang-orang yang berpendidikan,” tutur Rano Isjuandi, mahasiswa IAIN STS Jambi. Pendapat dari X-aholic lainnya, justru berbanding terbalik guys, sebanyak 30% lainnya mengatakan pendidikan di Indonesia sudah ada peningkatan, walupun nggak signifikan. Sementara 15% lainnya justru menganggap pendidikan Indonesia nggak ada perubahan alias biasa aja.
Nah, X-aholic. Sebagai pemuda Indonesia, apa nih yang kamu lakuin untuk pendidikan di Indonesia? “Sebagai pelajar, yang aku lakuin untuk pendidikan di Indonesia itu yah salah satunya giat belajar. Ciptain prestasi gemilang biar pendidikan di Indonesia nggak diremehin sama negara lain,” jelas Widyarni Rahmadita, SMAN 8 Kota Jambi. Dan, survey juga membuktikan hal yang sama loh X-aholic. Sebanyak 53% responden juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakuin Widyarni. Mereka memilih giat belajar untuk memajukan Indonesia. Nah, sementara 26% lainnya mau nyiptain prestasi yang gemilang biar bias mengharumkan nama Indonesia di tingkat Internasional. Sedangkan, 21% lainnya memilih untuk tidak membudayakan sikap curang. Semua itu, tetap bisa kita lakuin untuk pendidikan di Indonesia, X-aholic.
Salah satu harapan yang selalu diagung-agungin setiap tanggal 2 Mei itu, pasti mengharapkan pendidikan di Indonesia bisa lebih baik lagi. Buktinya sebanyak 53.3% responden masih mengharapkan itu. Sedangkan 16.7% lainnya punya harapan lain nih, X-aholic. Mereka mengharapkan supaya anak jalanan di Indonesia bisa sekolah dengan layak. Wajar aja, nggak seharusnya mereka berada di jalanan untuk mencari uang bertahan hidup, padahal usia mereka itu usia produktif untuk sekolah. Sementara, 30% X-aholic lainnya berpendapat sistem pendidikan di Indonesia itu untuk dirubah. “Kalo harapan aku sendiri sebagai mahasiswa itu, sistem pendidikan Indonesia kayaknya mesti dirubah deh. Kasian aja dengan siswa-siswi yang ngikutin UN kemarin. Mesti bertaruh dengan beberapa pelajaran, tapi dalam satu hari takdir mereka udah ditentuin dengan lulus atau nggaknya.”
Nah, apapun harapan kita untuk pendidikan di Indonesia semoga bisa terwujud. kita pasti bisa membuat Indonesia seperti dulu dengan pendidikan di Indonesia yang Berjaya. Kita pasti bisa, asalkan pemuda-pemudi seperti kita, X-aholic mau bergerak. Nggak cuma omdo atau omong doang. Talk less, Do more, X-aholic.
Sumber : Jambi Ekspres