iklan Ilustrasi Harimau Sumatera
Ilustrasi Harimau Sumatera
MUARATEBO, Pasca menewaskan penduduk desa Embacang Gedang, Kabupaten Tebo, kini keberadaan harimau tersebut diburu oleh pihak berwenang. Pihaknya memburuhnya yakni Polisi Hutan (Polhut) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tebo.

Kedua instansi tersebut saat ini, sedang turun memasang perangkap harimau di Kecamatan Muara Tabir. 

Kepada Dinas Kehutanan Tebo melalui Kepala Bidang Perlindungan Hutan, Soleh Tandjung saat dikonfirmasi mengatakan saat ini warga takut ke kebun. Dikatakannya lagi bahwa tragedi tersebut terjadi diduga karena satwa ganas tersebut sudah mulai kesempitan habitat. Sehingga pada akhirnya ada yang bersentuhan langsung dengan warga yang disekitar pemukiman. Namun meskipun demikian hal itu masih sebatas dugaan.

“Dari data terakhir yang diperoleh dari BKSDA Tahun 2009 lalu di Kabupaten Tebo banyak Gajah dan orang utan, dan sebagian kecil harimau, buaya dan beruang. Dari peta itu bisa kita lihat bahwa titik habitat Harimau terbanyak perbatasan Merangin Bangko Kerinci, kemudian disekitar Bukit Tiga Puluh. Sedangkan beruang yaitu ada satu titik di daerah VII Koto,” pungkasnya

Sementara itu Peltu Camat Muara Tabir, Heru Purwono meminta kepada warga desa Embacang untuk tidak menyadap karet dalam beberapa waktu. Sebab dikhawatirkan harimau tersebut masih berada di dekat lokasi.

"Bagi para warga yang kebunnya di lokasi korban yang diterkam harimau untuk sementara waktu untuk tidak melakukan aktivitas, sebelum statusnya aman, sebab saat ini polhut sudah turun ke lokasi, nanti kita tunggu saja hasilnya," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images