iklan
Sebanyak kurang lebih 8 ribu rumah yang masuk dalam database KK miskin dan layak dibedah, hingga saat ini belum tertangani. Hal ini diakui sendiri oleh Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Fauzi Ansori kepada sejumlah wartawan.
         
“Program bedah rumah ini dialokasikan di Kabupaten/Kota melalui APBD. Sampai 2013, ini sudah tercapai 18. 870 unit rumah dari target 25 ribu dalam RPJMD 2010-2015 provinsi Jambi pada tahun 2015. Diharapkan pada 2014 dan 2015 nanti target 8 ribu lagi yang belum dibedah ini bisa terlaksana sehingga target bisa tercapai,” ujarnya.

Disebutkannya, jika ditambahkan dengan alokasi dana CSR, jumlah rumah yang dibedah melampaui taget yang ada.

“Insya Allah kalau ditambah dengan CSR akan melampaui target. 2014 tengah dilaksanakan di Kabupaten melalui skema pembiayaan APBD dan dari dana CSR. Program ini tetap berjalan terus. Kita berharap ketika Provinsi mengalokasikan dana untuk program ini, diharapkan sumber dana dari APBD Kabupaten juga ada,” ungkapnya.

Disampaikannya, saat ini, jumlah rumah yang sudah tertangani berdasarkan data yang mereka miliki berjumlah sebanyak 18. 870 unit. “Itu ada yang dari dana CSR, dana APBD dan APBN,” katanya.

Dijelaskannya dalam kesempatan itu, pada awalnya data jumlah KK miskin sebanyak 34. 180 KK. Namun, data itu diverifikasi kembali hinggatinggal sebanyak 25. 176 KK. “Dalam penyusunan RPJMD Provinsi Jambi target itu dimasukkan 25 ribu. Atas dasar itu data by name by address dimasukkan dalam program samisake ini,” ujarnya.

Lalu, bagaimana jika ada rumah yang layak dibedah namun tak terdata dalam database? Dia mengatakan, saat ini hal itu tengah didata pihaknya dan berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota. “Bagi yang KK dalam database sekarang itu tak layak lagi untuk diberikan, maka memungkinkan yang baru ini dinaikkan. Ini (verfikasi, red) dilakukan tahun 2014, sehingga ada fleksibilitas dari data itu,”sebutnya.
--batas--
Dia mengakui, memang banyak rumah yang tak masuk dalam database. Padahal, rumah tersebut sudah layak untuk ditangani dalam bedah rumah samisake ini. “Memang kita akui banyak rumah KK miskin yang tak masuk dalam database dan layak dibedah. Makanya data itu diverifikasi lagi pada 2014, ini harus dilakukan,” ungkapnya.

Pada 2014 ini, disebutkannya, target rumah yang harus dibedah sebanyak 7 ribu unit.

“Dari 25 ribu itu, pada 2014 ini kita punya target 7 ribu rumah harus dibedah, jadi tinggal sedikit di 2015. Sehingga 2015 semuanya bisa tercover,” katanya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi, Madian Saswadi menyatakan, selama ini program bedah rumah etrsebut masih banyak menuai keluhan. Oleh karenanya, dia menilai, program ini dalam pelaksanaannya belum memuaskan masyarakat.

Menurutnya, program ini sebenarnya sudah baik. Hanya saja, dalam pelaksanaannya memang tak semua berjalan dengan baik. “Selama ini banyak keluhan yang kita dapat. Artinya masih banyak masalah,” katanya.

Dia menegaskan, program bedah rumah ini harus dijalankan hingga akhirnya rumah yang dibedah selesai dikerjakan dan siap dihuni penerimanya. “Jangan ada lagi keluhan hanya terima barang, semen, seng dan bahan bangunan lainnya. Jangan asal kerja saja,” tegasnya.

Soal 8 ribu rumah lagi yang harus dikejar untuk dibedah hingga 2015 mendatang, dia menyebutkan, itu bisa saja terealisasi. “Kalau memang sungguh-sungguh, dengan waktu yang tersisa, memang harus bekerja cukup ekstra. Kita juga mempertanyakan, apakah sanggup dengan waktu sekarang yang hanya tinggal 1 tahun lagi kalau mengikuti masa pemerintahan HBA,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menegaskan, bantuan bedah rumah ini juga harus dijalankan sesuai aturan dan berdasarkan data. Sehingga bantuan ini sampai kepada mereka yang memang sangat membutuhkan bantuan. “Sebanyak 8 ribu rumah itu jangan asal gelontorkan, namun harus tepat sasaran sesuai perencanaan,” tandasnya.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images