Afrizal J. Toisuta alias Ade Ambone sehari-hari bekerja sebagai wartawan di Kabupaten Batanghari. Tidak banyak yang tahu kalau pria kelahiran 8 April 1965 silam ini seorang entertainer.
ADE AMBONE, begitulah nama panggung pria berkumis dan berkulit hitam ini biasa dipanggil. tidak banyak yang tahu kalau laki-laki peranakan Padang – Ambon ini seorang penyanyi solo. Sejak tahun 2000 lalu sampai sekarang, dia telah merilis tiga album solo. Dua album minang dan satu album pop Indonesia.
Ade yang menekuni profesi wartawan kesehariannya tidak jauh beda dengan jurnalis lain. Yang membedakannya, Ade Ambone memiliki kebiasan unik. Setiap kali masuk ke ruang Pers Room di Pemkab Batanghari, dia akan membuka Youtube lalu memutar lagu-lagu barat tahun 70-an.
Dia terlihat begitu menikmati lagu tersebut dan beraksi seperti layaknya diatas panggung. Ade akhirnya menceritakan profesi lain yang ditekuninya diluar wartawan. “Saya ini penyanyi, bukan hanya wartawan saja,” kata Ade Ambon.
Di Kota Padang, tanah kelahirannya dia begitu terkenal karena albumnya sempat laku ribuan copy. Suami dari Masneti, guru di SMP Negeri 6 Batanghari tersebut mengaku seorang penyanyi solo yang telah mengeluarkan tiga album. “Anda mungkin dak percayo kalau sayo ini sudah memiliki album solo,” ucap Andi Ambone sembari mengeluarkan sebuah Compact Disc (CD) album solo yang bercover gambar dirinya.
--batas--
Album solo Pop Indonesia yang membuat pria itu cukup terkenal di Kota Padang berjudul ‘Pria Pengganti’. Album itu dirilis tahun 2007 lalu. “Ada empat lagu ciptaan sayo sendiri dalam album ini,” katanya.
Dia pun menceritakan kalau menyanyi sudah menjadi bakatnya sejak lahir. Bakat tersebut turun dari jiwa seni kakeknya yang profesional memainkan alat musik Violin. Sebelum mengeluarkan album, Ade mengaku menekuni seni music dengan menyanyi di Bar kota Padang “Sayo menyanyi dari satu Bar ke Bar lain. dari situlah saya dilirik oleh seorang produser asal Padang yang bernama Amir Sampuraga,”katanya.
Menurut Ade, sang produser tertarik dengan warna suara yang dimilikinya. Singkat cerita, dari hasil kerjasama dengan Amir Sampuraga, dia berhasil menelorkan album minang pertama tahun 2000, dengan judul album Tari Selendang.
Sarjana Sastra Indonesia IKIP Padang ini kemudian mengeluarkan album minang yang kedua lima tahun kemudian. Dia merilis album kedua di bawah naungan Planet Record dengan judul album Ayam Den Lapeh. Album ketiga kembali dirilis pada tahun 2007. Album tersebut bukan lagi album minang melainkan album Pop Indonesia, yang berjudul Pria Pengganti. “Album judul pria pengganti ini sempat melambungkan nama saya. Album saya itu laku ribuan copy,” katanya.
Album solo pop Indonesia tersebut bukan menjadi album terakhirnya. Dia mengungkapkan kalau saat ini dia sedang dalam proses pembuatan album yang ke empat, masih album Pop Indonesia. “Sekarang sayo lagi proses nego dengan produser asal Jakarta yang bernama Hendra Miral, pengusaha alat telekomunikasi,” ungkapnya lagi.
Saat ini, dia tengah menyiapkan materi lagu untuk album keempatnya tersebut. Dalam album keempat ini, tidak semuanya ciptaan Ade. “Ado juga album ciptaan orang lain, seperti lagu ciptaan Ir. Agus Litaher, dengan judul nantido Manahan hati,” ungkapnya.
Pria yang memiliki sepasang anak ini mengatakan bernyanyi akan terus dijalani. Namun, dia tidak akan melepas profesi sebagai wartawan walau sudah memiliki tiga album. “Memiliki album Pop Indonesia sudah menjadi keinginan orang tua sayo. Namun, sayang orang tua belum sempat melihat album yang saya ciptakan karena beliau keburu meninggal dunia,”tandasnya. (*)
Penulis : IRVA GUSNADI, Jambi Ekspres