Perkembangan harga eceran beberapa komoditas IHK pada bulan Mei 2014 menunjukkan adanya perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada bulan Mei, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dengan indeks harga konsumen (UHK) Kota Jambi sebesar 111,93.
“Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompook pengeluaran barang dan jasa,” ujar Yos Rusdiansyah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Senin (2/6).
Berdasarkan kelompoknya, inflasi Kota Jambi terhadap semua kelompok pengeluaran barang dan jasa. Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,54 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen. Selain itu, kelompok sandang juga turut mengalami inflasi 0,19 persen, kelompok kesehatan sebeasr 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Terakhir, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turut menymbang inflasi sebesar 0,04 persen.
Dikatakannya, 5 komoditas yang turut menyumbang inflasi terbesar pada bulan ini yakni daging ayam ras, udang basah, bawang merah, tomat buah dan ikan nila.
Berbeda dengan kondisi di Kota Jambi, pada periode yang sama kota Bungo justru mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dengan IHK tercatat sebesar 109,75. Terjadinya deflasi di Kota Bungo turut disebabkan oleh adanya penurunan indeks harga pada 2 kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebeasr 2,70 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
“Andil tersebar deflasi Kabupaten Bungo disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar minus 0,7053 persen, dan kelompok transport sebesar minus 0,0027 persen,” paparnya.
Jika dibandingkan dengan inflasi antar kota se sumatera, Kota Jambi berada pada urutan 11 sedangkan Muara Bungo berada di urutan ke 20 dari 23 kota di sumatera.
“Inflasi tertinggi terjadi di kota Pematang Siantar yakni sebesar 1,61 dan terendah di kota Bandar Lampung yakni di kota Bandar Lampung yakni 0,04 persen,” tandasnya.
Sumber : Jambi Ekspres
