iklan

JAKARTA - WakilSekretaris Jenderal Partai Golkar, Roem Kono menyatakan bahwa penilaianmasyarakat terhadap PDI Perjuangan bisa berubah drastis jika sampaipemerintahan Joko Widodo (jokowi) nanti menaikkan harga bahan bakar minyak.Sebab, selama ini PDIP yang mengusung Jokowi di pemilu presiden (pilpres)selalu menolak setiap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkanharga bahan bakar minyak (BBM).

"Selama ini PDIP menolakkenaikan harga BBM. Bila Jokowi-JK menaikkan harga BBM, PDIP akan membelahabis-habisan kebijakan Jokowi itu. Rakyat tentu akan berpikiran, ‘ooo.. beginicara PDIP. Dulu menolak kenaikan harga BBM, sekarang mendukung’,” kata RoemKono, Rabu (27/8).

Selain itu, dia juga melihateskalasi politik antara pemerintah dengan DPR akan meningkat jika PDIP danJokowi menaikan harga BBM. "Akan jadi perdebatan sengit di DPR bila Jokowidi dukung PDIP menaikan harga BBM," ujarnya.

Terpisah, anggota DPR terpilihdari Partai Gerindra, Ramson Siagian menyatakan, pemerintah SBY tidak bisa dipaksamenaikkan harga BBM. Menurut Ramson, SBY selama masih menjabat memang punyakewenangan membuat kebijakan.

Meski demikian mantan politisiPDIP itu juga mengingatkan bahwa memaksa SBY menaikkan harga BBM bukanlahtindakan etis. "SBY punya kebijakan sendiri soal BBM, jangandipaksa-paksa, itu tidak etis. Ini menandakan kepanikan Jokowi-JK," kataRamson.

Mantan anggota Komisi Energi DPRRI itu juga menilai kuota BBM bersubsidi sebenarnya masih cukup. Karenanya,tidak semestinya terjadi antrean di SPBU.

"Tidak benar kelangkaan BBMsekarang ini akibat dana subsidi BBM sudah habis. Kuota BBM bersubsidi masihcukup sampai akhir Oktober. Presiden SBY perlu memerintahkan Pertamina agarkebutuhan BBM tercukupi sehingga tidak ada kelangkaan BBM sampai 20 Oktober 2014,sesudah tanggal itu, menjadi urusannya pemerintah Jokowi-JK," katanya.

Sesudah tanggal 20 Oktober 2014,ujar Ramson, rakyat akan melihat kebijakan substantif yang akan dilakukanJokowi-JK, termasuk soal BBM. "Sampai sekarang rakyat melihat kiprah dia masihsebatas pencitraan," pungkas Ramson.

(fas/jpnn)

 


Berita Terkait