MUAROTEBO, Kondisi jalan poros desa Tanjung Aur Seberang, Kecamatan Serai Serumpun, kian memprihatinkan. Kondisi ini diperparah leh bebas melintasnya kendaraan proyek pelansir batu kerikil untuk pengerasan jalan poros. "Dengan hampir setiap harinya truk melintas, jalan semakin hancur,” kata Ramli, salah seorang warga.
Dikatakannya, umur jalan itu belum lama. Jalan tersebut baru diaspal menjelang MTQ yang digelar di Kecamatan Serai Serumpun. “Kondisi aspal belum berumur 1 tahun sudah hancur,” tambahnya.
Sementara itu , Akmal, warga lainnya menyayangkan tak adanya tindakan dari pemerintah. “Tidak adanya perbaikan dari pihak terkait yang bertanggung jawab atas kualitas jalan ini, memperparah kondisi jalan yang di setiap sisi ada ke hancuran,” sebutnya.
Pihak Dinas PU Tebo sendiri mengatakan, jalan itu masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga, jika rusak, menjadi tanggung jawab kontraktor untuk memperbaiki. Sayangnya, terpantau tak ada pemeliharaan yang dilakukan di lokasi itu. (sumber: jambi ekspres)
Dikatakannya, umur jalan itu belum lama. Jalan tersebut baru diaspal menjelang MTQ yang digelar di Kecamatan Serai Serumpun. “Kondisi aspal belum berumur 1 tahun sudah hancur,” tambahnya.
Sementara itu , Akmal, warga lainnya menyayangkan tak adanya tindakan dari pemerintah. “Tidak adanya perbaikan dari pihak terkait yang bertanggung jawab atas kualitas jalan ini, memperparah kondisi jalan yang di setiap sisi ada ke hancuran,” sebutnya.
Pihak Dinas PU Tebo sendiri mengatakan, jalan itu masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga, jika rusak, menjadi tanggung jawab kontraktor untuk memperbaiki. Sayangnya, terpantau tak ada pemeliharaan yang dilakukan di lokasi itu. (sumber: jambi ekspres)
