MUARABULIAN, Kadiskes Batanghari, melalui Kasi Pencegahan Penanggulangan Penyakit, Sahmirdan, mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai virus burung jenis baru, yakni H7N9 meski sampai sekarang belum ada laporan virus itu masuk ke Indonesia maupun diwilayah Kabupaten Batanghari. ‘’Meski saat ini Batanaghari belum ditemukan atau terkena virus jenis baru ini, namun kami meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada,” imbuhnya.
Dikatakannya, virus flu burung jenis baru yang berasal dari China itu memang belum dilaporkan masuk ke Indonesia, termasuk Batanghari, namun pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan atas virus baru itu. "Kami sudah berkoordinasi dengan tiap Puskesmas untuk waspada, seperti kesiapan alat pelindung diri (APD), sarana pelayanan kesehatan, dan mekanisme penanganan jika ada pasien flu burung," ungkapnya.
Kepada masyarakat, ia mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, terutama usai melakukan kontak dengan unggas apa pun untuk mencuci tangan secara bersih dengan sabun. "Kalau habis memegang unggas apa pun, cuci tangan dengan sabun di air mengalir, setelah itu keringkan. Itu salah satu bentuk antisipasi dan kewaspadaan. Tidak cukup hanya dengan cuci tangan," ujarnya.
Apabila menemukan kasus unggas dalam jumlah banyak atau mati mendadak, masyarakat harus melaporkan ke pihak terkait agar mendapatkan penanganan sesuai prosedur yang ditetapkan. ‘’Kalau ada masyarakat atau anggota keluarga yang mengeluhkan gejala seperti flu burung, lanjut dia, segera dibawa ke unit pelayanan kesehatan agar mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat atas penyakitnya,’’ pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
Dikatakannya, virus flu burung jenis baru yang berasal dari China itu memang belum dilaporkan masuk ke Indonesia, termasuk Batanghari, namun pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan atas virus baru itu. "Kami sudah berkoordinasi dengan tiap Puskesmas untuk waspada, seperti kesiapan alat pelindung diri (APD), sarana pelayanan kesehatan, dan mekanisme penanganan jika ada pasien flu burung," ungkapnya.
Kepada masyarakat, ia mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, terutama usai melakukan kontak dengan unggas apa pun untuk mencuci tangan secara bersih dengan sabun. "Kalau habis memegang unggas apa pun, cuci tangan dengan sabun di air mengalir, setelah itu keringkan. Itu salah satu bentuk antisipasi dan kewaspadaan. Tidak cukup hanya dengan cuci tangan," ujarnya.
Apabila menemukan kasus unggas dalam jumlah banyak atau mati mendadak, masyarakat harus melaporkan ke pihak terkait agar mendapatkan penanganan sesuai prosedur yang ditetapkan. ‘’Kalau ada masyarakat atau anggota keluarga yang mengeluhkan gejala seperti flu burung, lanjut dia, segera dibawa ke unit pelayanan kesehatan agar mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat atas penyakitnya,’’ pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)