MUARASABAK, Karena maraknya penggunaan racun dalam penangkapan udang, yang dilakukan oknum nelayan yang tidak bertanggung jawab. Warga pun enggan untuk membeli udang. Devi warga Kecamatan Sabak Barat mengatakan memakan udang dari tangkapan nelayan yang menggunakan racun memliki banyak efek negatif ketika dikonsumsi. "Usai makan kepala bisa pusing, karena pengaruh racun yang digunakan masuk ke dalam tubuh," ujarnya kemarin.
Dikatakannya, kengganan membeli udang setelah dirinya mendapatkan informasi dari salah seorang penjual udang langganannya, yang memint agar sementara waktu jangan dulu mengkonsumsi udang. "Setelah tahu berita itu saya pun untuk beberapa saat tidak mengkonsumsi udang," jelasnya.
Dia berharap kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan peracunan udang yang dilakukan oknum nelayan yang hanya mencari keuntungan semata tanpa memikirkan dampak buruknya ketika udang yang ditangkap menggunakan racun dikonsumsi oleh masyarakat. "Kasihan juga kepada nelayan yang menangkap udang tanpa menggunakan racun. Karena berdampak kepada berkurangnya nelayan itu," bebernya.
Terpisah, Kadis DKP Tanjab Timur, Ahmad Riyadi Pane, ketika disinggung penangkapan udang yang menggunakan racun mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi ketengah-tengah masyarakat termasuk kepada nelayan, agar tidak menggunakan racun ketika menangkap udang. "Kami juga sudah kerjasama dengan Camat dan Kapolsek. Pak bupati juga minta agar kami secepatnya menyelesaikan peracunan udang," katanya.
Ditegaskannya, menangkap udang menggunakan racun sudah termasuk ke dalam ranah pidana, sehingga bagi oknum nelayan yang menggunakan racun dapat diproses secara hukum. "Bagi masyarakat yang melihat oknum nelayan yang menggunakan racun untuk menangkap udang segera laporkan ke polsek-polsek terdekat," tegasnya.
Dampak menggunakan racun saat menangkap udang, lanjutnya, akan berdampak buruk kepada mata rantai ikan dilokasi sekitar penggunaan racun. Karena selain bisa membunuh ikan besar dan kecil, racun yang digunakan pun adalah racun buatan manusia bukan racun alam.
"Kepada masyarakat yang mengkonsumsi udang dari hasil racun, dampak negatifnya adalah mual-mual. Selama ini kami kesulitan menangkap pelaku karena pelaku melakukan aktifitasnya malam hari," tandasnya.(sumber: jambi ekspres)
Dikatakannya, kengganan membeli udang setelah dirinya mendapatkan informasi dari salah seorang penjual udang langganannya, yang memint agar sementara waktu jangan dulu mengkonsumsi udang. "Setelah tahu berita itu saya pun untuk beberapa saat tidak mengkonsumsi udang," jelasnya.
Dia berharap kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan peracunan udang yang dilakukan oknum nelayan yang hanya mencari keuntungan semata tanpa memikirkan dampak buruknya ketika udang yang ditangkap menggunakan racun dikonsumsi oleh masyarakat. "Kasihan juga kepada nelayan yang menangkap udang tanpa menggunakan racun. Karena berdampak kepada berkurangnya nelayan itu," bebernya.
Terpisah, Kadis DKP Tanjab Timur, Ahmad Riyadi Pane, ketika disinggung penangkapan udang yang menggunakan racun mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi ketengah-tengah masyarakat termasuk kepada nelayan, agar tidak menggunakan racun ketika menangkap udang. "Kami juga sudah kerjasama dengan Camat dan Kapolsek. Pak bupati juga minta agar kami secepatnya menyelesaikan peracunan udang," katanya.
Ditegaskannya, menangkap udang menggunakan racun sudah termasuk ke dalam ranah pidana, sehingga bagi oknum nelayan yang menggunakan racun dapat diproses secara hukum. "Bagi masyarakat yang melihat oknum nelayan yang menggunakan racun untuk menangkap udang segera laporkan ke polsek-polsek terdekat," tegasnya.
Dampak menggunakan racun saat menangkap udang, lanjutnya, akan berdampak buruk kepada mata rantai ikan dilokasi sekitar penggunaan racun. Karena selain bisa membunuh ikan besar dan kecil, racun yang digunakan pun adalah racun buatan manusia bukan racun alam.
"Kepada masyarakat yang mengkonsumsi udang dari hasil racun, dampak negatifnya adalah mual-mual. Selama ini kami kesulitan menangkap pelaku karena pelaku melakukan aktifitasnya malam hari," tandasnya.(sumber: jambi ekspres)
