Asosiasi sekolah sepakbola Jambi, tak sepenuhnya bergantung kepada pemerintah. Mereka harus patungan untuk bisa memberangkatkan 125 siswa sekolah sepakbolanya ke festival sekolah sepakbola di Cibubur Jakarta.
Manajer tim ASSB Jambi, Musatafa kamal, mengatakan ini adalah murni swadaya para siswa SSB. "Karena tidak ada di anggaran pemerintahan, maka kami patungan untuk bisa berangkat,"katanya saat dilepas beberapa waktu lalu.
Dia berharap bahwa ke depan, pemerintah bisa lebih perhatian kepada siswa SSB yang ada di Jambi. Apalagi jika ikut membawa nama daerah di kancah nasional. Lebih jauh ia mengatakan bahwa semangat anak-anak didiknya sangat tinggi. Ini terbukti dari antusiasme anak dan orangtuanya yang rela melepas mereka mengikuti kejuaraan di Cibubur itu.
Salah satu orangtua peserta kejuaraan, Mursyid Sonsang, mengatakan dirinya rela harus keluar uang dari kantong sendiri untuk ikut kejuaraan ini. "Itu memang kemauan anak. Semoga ini bisa menjadi cambuk buat semua stake holder olahraga di Jambi untuk juga ikut memperhatikan pembinaan olahraga sejak usia dini,"kata wartawan senior ini.
Festival SSB ini diikuti belasan provinsi di Indonesia. Memang tidak semua bisa ikut karena baru kali pertama digelar. Salah satu pembina sepakbola Jambi yang anak didiknya juga turun, Syafril Saputra, mengatakan bahwa memang masih ada beberapa kekurangan di pelaksanaannya. Salah satunya adalah technical meeting.
"Sempat tim U-13 Jambi dirugikan karena tim Jawa Barat yang dihadapinya tidak ikut technical meeting. Tapi saya sudah memberi arahan kepada manajer di Cibubur tentang langkah apa yang harus diambil agar jangan sampai merugikan kita,"kata tokoh sepakbola Jambi ini.(sumber: jambi ekspres)