iklan PELEPASAN: Ronny Attan mendampingi Ketua Umum KONI Jambi, AS Budianto usai melepas atlet wushu untuk kejurnas. 
PELEPASAN: Ronny Attan mendampingi Ketua Umum KONI Jambi, AS Budianto usai melepas atlet wushu untuk kejurnas. 
Rio Setiadi optimistis bisa mendapat hasil terbaik di kejurnas wushu senior di Pekanbaru. Meski harus naik kelas ke kelas 70 kg, namun anggota polisi yang bertugas di Polresta Jambi ini optimistis bisa meraih sukses.

"Insya Allah. Saya akan berusaha maksimal. Apalagi ini pengalaman pertama saya turun di kelas 70 kg," katanya akhir pekan lalu. Dia sebelumnya memang ada di kelas di bawahnya. Kelas itu pula yang menempatkannya sebagai peraih perunggu di PON baru lalu. termasuk ketika turun membela merah putih di kejuaraan Asia beberapa bulan lalu.


Hari ini menurut rencana para atlet akan menjalani timbang badan. Timbang badan akan dilanjutkan dengan technical meeting untuk penentuan jadwal pertandingan. "Hari ini (kemarin) kami berkesempatan mencoba lapangan untuk adaptasi. Semoga ini bisa menjadi pemicu semangat anak-anak," kata manajer tim, Sagarosa, kemarin.


Tujuh atlet turun di kejurnas senior ini. Mereka terdiri dari 3 atlet putra dan 4 atlet putri. Ketiga atlet putra itu adalah Septi di kelas 48kg, Aria Andika di kelas 60kg dan Rio Setiadi di kelas 70 kg. Adapaun di bagian putri, Friska akan turun di kelas andalannya, 48kg, Hawaris di kelas 52kg, Dinny Pratiwi di kelas 56kg dan Venny Febriana di kelas 60kg.


Pembinaan kontinyu di bawah binaan ketua umumnya Ronny Attan, terbukti mampu mengangkat moral bertanding para atlet. Tak kurang Ketua umum KONI Jambi, AS Budianto pun menyatakan bahwa olahraga asal Tiongkok ini sudah masuk cabang prioritas.

Target minimal dua medali emas pun disasar anak-anak binaan bos dealer Honda terbesar di Jambi ini. "Sejak selesai PON di Pekanbaru tahun lalu, wushu langsung evaluasi dan melakukan latihan rutin," katanya di puslatda wushu di eks gedung mawil Hansip, Kotabaru, pekan lalu.

Dia secara khusus kemarin mendapuk ketua KONI Jambi untuk melepas kontingen wushu junior dan senior yang akan mengikuti kejurnas. Lebih jauh Ronny Attan yang juga pembina Yayasan Kesejahteraan Sosial ini mengatakan moral bertanding sangat penting.

"Kepada adik-adik atlet, jangan hiraukan penonton lawan. Anggap saja mereka patung. Fokus bertanding untuk meraih kemenangan," bebernya.

Dia menambahkan bahwa atlet-atlet wushu binaannya sudah beberapa kali mewakili Merah Putih di ajang internasional. Jadi tidak salah jika target minimal 2 keping emas di PON akan datang bisa terealisasi.


Apalgi dukungan pelatih khusus yang didatangkan dari Tiongkok turut menjadikan kualitas latihan atlet juga meningkat. "Hanya sayang saat ini pelatih Tiongkok tidak bisa hadir karena harus pulang ke negaranya," sambungnya. Target pun di kejurnas sudah jauh-jauh hari dipatok. Setidaknya para atlet diharapkan mampu menjaga tradisi emas setiap tahunnya.


Sementara itu ketua umum KONI Jambi, AS Budianto, mengatakan pihaknya bersama Gubernu Jambi telah menyiapkan insentif buat atlet yang meraih medali emas. "Karena wushu sudah masuk sebagai cabor prioritas, tentu juga akan mendapat bantuan uang pembinaan dari KONI. Anggarannya akan masuk di APBDP," jelasnya.


Berlangsung sederhana, pelepasan kemarin diikuti oleh seluruh atlet peserta kejurnas senior dan junior. Kejurnas senior sendiri akan dilaksanakan di Pekanbaru 29 hingga 31 Mei nanti. Sedangkan kejurnas junior dilaksanakan Juni mendatang di Yogyakarta.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images