iklan
Komunitas Konservasi Indonesia Warsi Jambi mengungkapkan, Besudut, seorang anak rimba dari Suku Anak Dalam, berhasil lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru Universitas Jambi dan menjadi anak rimba pertama yang masuk jenjang pendidikan tinggi formal. Demikian ungkap staf Humas KKI Warsi, Sukmareni, di Jambi, Selasa (30/7/2013).

Mendengar berita tersebut penulis yakin, masyarakat Pendidikan Jambi turut bahagia dan menaruh kagum kepada pemuda yang berasal dari Suku Anak Dalam, mampu menyingkirkan ribuan pesaing lainnya yang juga menginginkan kesempatan kuliah di Universitas Negeri Jambi. Dilain pihak ini juga menunjukkan bahwa kesempatan mengenyam pendidikan telah bisa dirasakan oleh semua kalangan tanpa harus memandang asal-usul, ras dan golongan yang kerap menjadi dasar orientasi pendidikan di Negeri ini cenderung tidak merata.
***

Suku Anak Dalam yang selama ini terkesan terbelakang dari semua aspek, terutama kesempatan memperoleh akses pendidikan kini terjawab sudah dengan kehadiran dan keberhasilan Besudut dalam memperebutkan satu kursi di Universitas Negeri ternama di Jambi ini. Keberhasilan itu juga sebagai jawaban jika mereka bisa berbuat banyak untuk kemajuan bangsa, mengisi relung-relung kemerdekaan yang saat ini kian kosong meski diisi oleh para intelektual lulusan perguruan tinggi terkemuka baik dalam maupun luar negeri. Namun nihil etika dan moral pembangunan, sehingga mengakibatkan budaya korupsi kian marak.
Tak pelak, kehadiran Besudut ini memberikan harapan jika dirinya sebagai duta pendidikan Jambi dari Suku Anak Dalam dan mengkampanyekan jika Pendidikan itu adalah sangat berharga bagi masa depan pribadi, keluarga juga bangsa.
***

Bagi UNJA mungkin berita lulusnya Besudut di salah satu Fakultas dan Jurusan Favorit di UNJA sedikit mampu menutup ekspos berita pemotongan Beasiswa Bidik Misi yang sangat memiris hati para Mahasiswa dan orang tua yang menginginkan anak-anaknya mampu melanjutkan kuliah meski hanya dengan sedikit uang dari Beasiswa yang diterima.

Akan tetapi juga keberadaan Besudut ini secara tidak langsung memberikan tanggungjawab bagi Pihak UNJA mengenai masa depan pendidikannya di UNJA, dan keberlanjutan studinya di Universitas Negeri tertua di Jambi ini. Sehingga jangan sampai diterima/lulusnya Besudut di UNJA sekedar lips service dan bagian dari kepentingan komunikasi politik pendidikan UNJA di publik yang sedang diserang berbagai isu kurang menguntungkan, dari soal korupsi megaproyek Pembangunan Rumah Sakit Unja, pemotongan Beasiswa Bidik Misi dan sebagainya.

‘ala kulli hal, penulis berharap pihak UNJA menindaklanjuti keberhasilan Besudut dengan memberikan fasilitas beasiswa, kemudahan dalam mengakses informasi untuk kepentingan pendidikan dan masa depan generasi Suku Anak Dalam. Jangan biarkan mereka terus menerus hidup di lingkungan dengan keterbatasn informasi, jauh dari kehidupan sosial yang membantu mereka untuk maju. Pesan Penulis dan juga Masyarakat Pendidikan Jambi kepada Besudut teruskan perjuangan dalam menggapai asa dan mimpi, asa dan mimpi itu gratis dan hak semua individu, jangan biarkan perbedaan sosiologi lingkungan menjadikan penghambat mimpi untuk maju dan memimpin dunia. Wassalam..

Suwardi, adalah Wakil Direktur Forum for Studies of Islamic Thought and Civilization. Mantan Wakil Direktur dan Pendiri Pondok Belajar al – Kalam Jambi. Anggota Pelanta

Berita Terkait



add images