MUARABUNGO, Seorang pelajar SMP mendatangi Mapolres Bungo melaporkan kalau dirinya nyaris diperkosa secara bergilir oleh dua oknum anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP). Bahkan, kemaluan pelaku sudah menempel di kemaluan korban. Beruntung korban bisa melawan sehingga perkosaan urung terlaksana dan dua orang pelaku melarikan diri.
Korban berinisial WA (15) ini melihat dengan jelas pakaian yang digunakan kedua pelaku persis dengan pakaian yang digunakan anggota Polisi Pamong Praja.
Modus kedua pelaku, tergolong sangat memalukan. Menurut keterangan WA, awalnya dia ditangkap oleh dua orang berseragam Pol PP, hanya saja keduanya menggunakan jaket, WA ditangkap ketika sedang berpacaran di dekat Gerbang SMA Negeri 2 Muarabungo Jumat malam (9/8).
Kejadian belum terlalu larut, sekitar pukul 21.00 WIB. WA yang sedang berduan dengan kekasihnya AU (16) tiba-tiba dihampiri dua orang tidak dikenal yang dia duga anggota Satpol PP. Sebab sepatu dan celana mirip anggota Satpol PP, sementara bagian atas baju terbalut jeket.
Usai ditangkap pasangan kekasih ini dibawa dua pelaku ke halaman SMAN 2 dan sesampai di dalam keduanya dipisah. AU diperas pelaku sementara WA dipaksa melayani nafsu keduanya.
“Kalau berdasarkan keteragan korban, pelaku sudah hampir memperkosa dia(korban-red), dia(pelaku-red) sudah tempelkan alat vitalnya di kemaluan korban, dan karena korban melawan, pelaku akhirnya mengurungkan niatnya,” ungkap salah satu sumber di Polres Bungo.
Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ernis Sitinjak yang dikonfirmasi terkait ini membenarkan adanya laporan ini. “Memang ada yang lapor kalau saja dia(korban-red) nyaris saja diperkosa oleh dua orang laki-laki yang menurut pengakuannya Satpol PP, namun kita tidak bisa langsung tuduh, kita harus selidiki dulu,” ucap Kasat.
Usai kejadian, selain melapor ke Polisi korban juga melaporkan ke pemuda di Dusun mereka. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 23.30 WIB malam itu juga ratusan pemuda datang ke Kantor Satpol PP Bungo untuk meminta pelaku segera diamankan.
Bahkan sempat terjadi perang mulut, Ernis menyebutkan seluruh anggota Satpol PP malam itu juga dipanggil dan dikonfrontir dengan korban.
Hasilnya tak satupun anggota yang hadir ditunjuk oleh korban sebagai pelaku. “Nggak ada yang ditunjuk korban kala itu, namun masih ada beberapa orang anggota Satpol PP yang nggak datang,” ucap Ernis.
Hingga hari kelima pasca aksi pencabulan dan pemerasan terhadap sepasang kekasih yang diduga dilakukan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga kini polisi belum mengetahui siapa pelakunya. Dimana kala itu dengan jelas pelapor mengadukan kalau saja dia di cabuli dan nyaris di perkosa oleh dua orang dengan pakaian yang sangat identik dengan korp Polisi penegak Perda.
“Belum ada perkembangan, hingga kini kita masih dalam tahan penyelidikan untuk kasus ini,” papar KBO Reskrim Polres Bungo Ipda Efendi.
Begitupun dari pihak Polisi Pamong Praja, hingga hari ini belum ada tanda-tanda penyerahan anak buahnya yang bersalah kepada pihak kepolisian oleh kepala kantornya,
Di rencanakan, seperti di beritakan sebelumnya pada hari ini (Rabu.red) seluruh anggota Polisi Pamong Praja akan di kumpulkan dalam acara apel istimewah dalam rangka mengkonfrontir pemasalahan ini, dimana nanti setiap anggota Satpol PP akan di hadapkan kepada korban guna mencari siapa pelaku yang melakukan aksi bejat ini.
“Kita akan pecat langsung nanti kalau memang terbukti, tapi kalau tidak saya akan tuntut balik korban, karena dia telah mencoreng nama baik instansi saya,” kata Ansori beberapa waktu lalu.
sumber: jambi ekspres