Nasib naas menimpa Hendi warga Rangkiling Kecamatan Mandingan Kabupaten Sarolangun. Ia menjadi korban perampokan oleh kawanan rampok yang sudah mengikutinya sejak dari dalam Bank, Jumat (23/8) lalu.
Diungkapkan Henri, kronologis kejadiannya, berawal saat ia mengambil uang di Bank Mandiri Cabang Saarolangun. Saat berada di depan kasir, ia sudah diamati oleh seseorang tak dikenal.
“Saat saya ambil yang, dia ikut antri disamping saya, tapi setelah saya selesai ambil uang di kasir, dia ikut keluar dan tidak mengambil uang,”ungkap Hendri.
Selanjutnya, uang tersebut dibawa dalam sebuah mobil Ertiga dengan nomor polisi BH 1305 CI. Namun, pelaku masih saja mengikuti Hendri menggunakan motor beat dengan nomor polisi BG 2630 GK. Karena takut, saya berhenti dihotel Seranti Sarolangun, dan saya mencatat nomor polisi motor tersebut.
“Beberapa saat kemudian, motor yang mengikuti saya tidak terlihat lagi, dan saya melanjutkan perjalanan pulang ke Rangkiling,” ungkap Hendri.
Sampainya di Pom Bensin Sri Pelayang Sarolangun, Hendri berhenti dan mengisi bensin. Karena menggunakan mobil ertiga, maka saat isi bensin, Henri keluar dari pintu supir dan membuka tutup tangki bensin yang berada di diselelah kiri. Lalu, seseorang menggunakan motor viksion yang awalnya ikut antri mau isi bensin, tiba-tiba turun dan masuk lewat pintu sopir dan mengambil uang yang ada di bawah jok depan sebelah kiri.
“Saya tidak sadar waktu itu, bahkan saya sempat jalan 500 an meter, baru setelah saya sadar, saya lihat uang sudah tidak ada lagi, dan saya pulang ke Pom Bensin menanyakan kepada beberapa orang disana,”ungkap Hendri.
Dua orang saksi melihat memang ada orang yang masuk mengambil bungkusan. “Petugas pom bensin mengira itu teman saya, begitu juga ada pedagang asongan mengira orang itu teman saya jadi mereka tidak memberitahu saya,” ungkap Hendri.
Selanjutnya, Hendri melapor ke Polsek terdekat, lalu aparat menggelar razia dan menemukan pelaku yang sejak awal mengikuti Hendri menggunakan motor Beat.
“Jadi ada dua orang pelaku, satu pakai motor beat yang tugasnya mengitai saya dari bank, dan satu lagi yang eksekusi pakai motor vixsion. Karena saya sempat mencatat nomor plat motor yang mengikuti saya, yakni motor beat, maka pas razia, motor beat tersebut berhasil ditangkap aparat,” ungkap Hendri.
“awalnya dia tidak mengaku, tapi akhirnya dia mengaku bahwa dia hanya bertugas membuntuti saya dari bank,” tambah Hendri.
Sayangnya, uang senilai Rp 115 juta milik Hendri dibawa oleh pelaku yang memakai motor Vixsion.
“Jadi sampai sekarang satu pelaku berhasil ditangkap, tapi pelaku utama dan uang saya masih belum ditemukan,”tuturnya.
Hari ini (26/8), ujar Hendri, dirinya akan menjalani pemeriksaan di Polres Sarolangun terkait kasusnya.
sumber : jambi ekspres